Oleh Imam Hanafi

Kotabaru, (Antaranews.Kalsel) - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, segera mendidik anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI)di Malaysia, sebagai bentuk kepedulian untuk melahirkan anak bangsa yang berkualitas dan memiliki integritas tinggi.

"Kami sangat prihatin terhadap nasib putra-putri saudara kami yang berjuang di negeri tetangga, terutama mengenai pendidikan mereka," kata Kepala SMKN 2 Simpang Empat Tanah Bumbu, Ribut Giyono, di Batulicin, Minggu.

Dengan kreatifitas dan predikat yang disandang sekolah yang dipimpinnya, Ribut, bertekad akan melakukan lompatan inovasi yang tidak lazim dilakukan oleh kebanyakan pendidik di Indonesia.

Dengan segala keterbatasan, dan hanya mengandalkan kerja keras, kerja cerdas dan ikhlas di dalam berkarya dan Dharma Bhaktinya, Ribut optimistis mampu mewujudkan impian-impianya membantu menyelesaikan permasalahan bangsa, khususnya, terkait masalah pendidikan anak TKI di Malaysia.

Ribut mengaku, sekolah yang dipimpinnya itu telah mengantongi predikat sebagai sekolah dengan pertumbuhan tercepat, sebagai sekolah dengan ISO tercepat, sekolah dengan jurusan keperawatan terdepan, dan sekolah dengan jurusan kebidanan terdepan, serta sekolah dengan nilai pelayanan publik tertinggi se-Kalimantan Selatan.

Sekolah dengan nilai Ujian Nasional SMK terbanyak dan tertinggi di Kalimantan Selatan, sekolah dengan predikat sebagai Zona Integritas Kalimantan Selatan, SMKN 2 Simpang Empat, Tanah Bumbu akan bekerja sama dengan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK).

SIKK, lanjut Ribut, adalah satu-satunya sekolah Indonesia yang berstatus negeri di Sabah, Malaysia.

Sekolah tersebut, merupakan sekolah yang selama ini melayani proses pendidikan dari tingkat Pendidikan anak usaia dini (PAUD) hingga tingkat SMA.

SIKK merupakan tumpuhan terdepan pelayanan pendidikan di Malaysia, dan lebih dari 180 kelompok belajar di seluruh Sabah, Malaysia yang menjadi tanggung jawab SIKK.

Dia menjelaskan, negara-negara lain selain Indonesia, tidak ada yang memiliki lembaga pendidikan formal di Sabah, Malaysia.

Hal ini merupakan perwujudan keberhasilan pemerintah RI, dalam hal ini Konsulat Jendral RI di Sabah, Malaysia, di dalam pelayanan pendidikan bagi anak-anak TKI di Malaysia.

Awal November 2013, Ribut selaku Kepala SMK Negeri 2 Simpang Empat, berkoordinasi dengan Konjen RI di Sabah, Malaysia, Soepeno Sahid, untuk menyampaikan gagasan kemitraan sekolah yang dipimpinya dengan SIKK Sabah, Malaysia di dalam bidang pelayanan pendidikan bagi anak-anak TKI di Sabah, Malaysia.

Pembicaraan yang berlangsung dengan ramah, akrab dan penuh perhatian antara Ribut Giyono dengan Bapak Soepeno Sahid bersama Ibu Dini Sahid, melahirkan gagasan-gagasan dan ide-ide yang cemerlang dan bersifat Nasionalisme Edukasi.

Konjen RI di Sabah Malaysia, setuju dan mendukung gagasan SMK Negeri 2 Simpang Empat, Tanah Bumbu, untuk ikut andil dan berperan aktif di dalam mendidik dan mencerdaskan putra-putri TKI yang berada di Malaysia, khusunya di Kinabalu Sabah.

Draft memorandum of understanding (MoU) antara SMK Negeri 2 Simpang Empat, dengan SIKK Sabah Malaysia, akan segera ditandatangani kedua belah pihak, dan kemitraan antara keduanya secara riil akan dilaksanakan Januari 2014.

Inilah langkah nyata SMK Negeri 2 Simpang Empat, untuk mewujudkan visinya sebagai lembaga pendidikan yang bukan hanya peduli terhadap masyarakat di sekitarnya saja, akan tetapi kepedulian tersebut menyebar hingga merambah di komunitas masyarakat Indonesia di Sabah, Malaysia.

Kepala SIKK Sabah Malaysia, Dadang Hermawan, menyatakan, kesediaannya bermitra dengan SMK Negeri 2 Simpang Empat, di dalam bidang pelayanan pendidikan bagi putra putri TKI, dan akan menjadikan momen baik ini sebagai awal terwujudnya harapan masa depan yang indah bagi generasi bangsa Indonesia, khususnya bagi warga TKI di Sabah Malaysia.

"Kami Persembahkan Karya dan Dharma Bhakti Kami, Bagi Bangsa Indonesia," kutip Ribut.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013