Oleh Hasan Zainuddin


Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)- Serapan dana APBD sektor Sumber Daya Air dan Drainase (SDA) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk tahun 2013 baru mencapai 75 persen.

Kepala Dinas SDA Kota Banjarmasin Ir H Muryanta kepada wartawan, di Banjarmasin, Sabtu, menuturkan sampai sekarang serapan dana untuk pembangunan di lingkungan Dinas SDA baru Rp40 miliar atau 75 persen dari dana keseluruhan.

Dipastikan pada akhir tahun anggaran itu akan bisa terserap sebesar 95 persen, karena sekarang ini pelaksanaan pembangunan fisik sudah mencapai 80 persen dan pada umumnya tinggal pembangunan tambahan dan menuju penyelesaian.

Mengapa hanya 95 pesren, katanya, karena memang ada pelaksanaan proyek pembangunan yakni perangkap eceng gondok yang dinggarkan sebesar Rp800 juta dan pasangan siring di Jafri Zam -Zam yang dianggaran Rp2 miliar tertunda karena gagal pelaksanaan lelang.

Namun tidak perlu khawatir anggaran yang ada akan jadi silpa, tetapi pembangunan siring Jafri zam-zam akan dibangunkan Pemerintah Provinsi Kalsel dengan anggaran pemprov setempat, tuturnya.

"Kami akan memperoleh keuntungan sehingga anggaran Rp2 miliar untuk siring Jafri zam-zam nanti dialihkan untuk pembangunan lain," katanya.

Ia juga mengatakan dana APBD sektor SDA memang tinggal sekitar Rp14,5 milar, karena memang sejumlah pelaksanaan proyek termasuk pembangunan menara pandang dan penyelesaikan pembangunan siring di depan balaikota Banjarmasin belum dilakukan pencairan.

Namun untuk drainase memang sudah dilaksanakan pekerjaan, dan sampai sekarang ini fisiknya udah mencapai 95 persen.

Karena untuk menara pandang yang sampai sekarang penyelesaian posisi 70 atau 80 persen diharapkan bisa dilaksanakan, memang semua itu terkendala pelaksaan saat kegiatan pelelangan.

"Khusus pembangunan siring di depan balaikota Banjaramasin memang ada beberapa teknis pelaksanaan yang memang tinggal penyelesaian, tapi pekerjaannya agak kecil-kecil saja seperti pemasangan lantai bisa dilaksanakan akhir tahun selesai," katanya.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013