Manajer Liverpool Juergen Klopp menegaskan ia telah mencopot embel-embel status juara bertahan dari timnya menjelang laga pertama 16 besar Liga Champions menghadapi Atletico Madrid di Stadion Wanda Metropolitano, Selasa waktu setempat (Rabu WIB).
Alih-alih menggunakan pendekatan sebagai juara bertahan, Klopp ingin ia dan para pemainnya menatap Liga Champions sebagai salah satu penantang gelar juara.
Baca juga: Simeone sanjung Liverpool
"Kami tidak merasa sebagai juara bertahan Liga Champions, lebih terasa bak penantang gelar juara dan itu yang ingin kami perlihatkan," kata Klopp dalam jumpa pers pralaga dilansir laman resmi Liverpool.
"Kami ingin memesan satu tempat Istanbul jika memungkinkan, sebab itu salah satu tengara bersejarah bagi tim ini," ujarnya menambahkan, merujuk pada keberhasilan Liverpool menjadi juara Liga Champions pada 2005 di kota yang dulu bernama Konstantinopel itu.
Untuk mencapai hal itu, Klopp menegaskan timnya harus menyingsingkan lengan dan memperlihatkan kemampuan terbaik termasuk saat menantang Atletico di kandangnya sendiri.
Atletico, di mata Klopp, adalah sebuah tim yang begitu terorganisir dan bisa memaksakan hasil positif dalam situasi sesulit apapun di bawah kepelatihan Diego Simeone.
"Itu jelas, tapi di sisi lain, saya pikir banyak pihak yang belum pernah menghadapi tim seperti kami. Kami mengkombinasikan banyak hal," katanya.
"Kami tidak buruk dalam organisasi pertahanan, memainkan sepak bola atraktif dan menghormati banyak aspek dalam olahraga ini. Kesiapan kami untuk bertarung mati-matian adalah sesuatu yang luar biasa saya pikir," pungkas Klopp.
Baca juga: Silva kecewa proyek pertahankan gelar juara City berantakan
Liverpool saat ini boleh dibilang berada dalam kondisi kelengkapan skuat terbaik menyusul sembuhnya banyak pemain-pemain kunci, termasuk Sadio Mane yang baru kembali dari cedera dan langsung menjadi penentu kemenangan di laga terakhir The Reds di Liga Inggris.
Klopp jelas tak ingin mengulangi modal negatif dari lawatan ke Spanyol seperti kontra Barcelona musim lalu, meskipun akhirnya bisa bangkit disokong keangkeran Anfield.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Alih-alih menggunakan pendekatan sebagai juara bertahan, Klopp ingin ia dan para pemainnya menatap Liga Champions sebagai salah satu penantang gelar juara.
Baca juga: Simeone sanjung Liverpool
"Kami tidak merasa sebagai juara bertahan Liga Champions, lebih terasa bak penantang gelar juara dan itu yang ingin kami perlihatkan," kata Klopp dalam jumpa pers pralaga dilansir laman resmi Liverpool.
"Kami ingin memesan satu tempat Istanbul jika memungkinkan, sebab itu salah satu tengara bersejarah bagi tim ini," ujarnya menambahkan, merujuk pada keberhasilan Liverpool menjadi juara Liga Champions pada 2005 di kota yang dulu bernama Konstantinopel itu.
Untuk mencapai hal itu, Klopp menegaskan timnya harus menyingsingkan lengan dan memperlihatkan kemampuan terbaik termasuk saat menantang Atletico di kandangnya sendiri.
Atletico, di mata Klopp, adalah sebuah tim yang begitu terorganisir dan bisa memaksakan hasil positif dalam situasi sesulit apapun di bawah kepelatihan Diego Simeone.
"Itu jelas, tapi di sisi lain, saya pikir banyak pihak yang belum pernah menghadapi tim seperti kami. Kami mengkombinasikan banyak hal," katanya.
"Kami tidak buruk dalam organisasi pertahanan, memainkan sepak bola atraktif dan menghormati banyak aspek dalam olahraga ini. Kesiapan kami untuk bertarung mati-matian adalah sesuatu yang luar biasa saya pikir," pungkas Klopp.
Baca juga: Silva kecewa proyek pertahankan gelar juara City berantakan
Liverpool saat ini boleh dibilang berada dalam kondisi kelengkapan skuat terbaik menyusul sembuhnya banyak pemain-pemain kunci, termasuk Sadio Mane yang baru kembali dari cedera dan langsung menjadi penentu kemenangan di laga terakhir The Reds di Liga Inggris.
Klopp jelas tak ingin mengulangi modal negatif dari lawatan ke Spanyol seperti kontra Barcelona musim lalu, meskipun akhirnya bisa bangkit disokong keangkeran Anfield.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020