Oleh Imam Hanafi

Kotabaru, (Antaranews.Kalsel) - Sebanyak 40 orang peternak akan mengikuti pelatihan pelihara kambing Etawa di Purworejo Jawa Tengah, sebagai persiapan Pemrintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menjadikan Kecamatan Pamukan Utara sebagai sentra pengembangan kambing penghasil susu.

"Dari 40 orang peternak tersebut berasal dari 21 kecamatan yang tersebar di wilayah Kotabaru, mereka akan dilatih, dan diberi pengarahan bagaimana cara beternak kambing Etawa dengan baik," kata Ketua Komisi II DPRD Kotabaru H Faruk Sahdan, di Kotabaru, Senin.

Menurut Faruk, dengan cara pelatihan ini, tentu akan memudahkan para kelompok ternak untuk merawat dan memelihara, sehingga ternak akan terhindar dari serangan penyakit.

"Salah satu untuk menghindarkan dari penyakit, adalah dengan menjaga kebersihan kandang, dan pakan ternak yang sehat," ujarnya.

Faruk menambahkan, memelihara kambing Etawa tidak dilepas begitu saja, akan tetapi dipelihara di dalam kandang.

Karena, jika dipelihara dikandang, tentu pengawasan akan lebih maksimal, dan memudahkan dalam pemeliharaan.

Disisi lain, kalau kambing dilepas dilapangan, maka pengawasan dan pemeliharaan tidak akan optimal, dan ternak pun rawan dengan serangan penyakit.

Ia berharap dengan dilatihnya beberapa orang ini, mereka bisa menjadi peternak yang handal dan profesional.

Sebelumnya, Anggota Komisi II DPRD Kotabaru Syaiful Bahri, mengatakan, Pemkab Kotabaru, berencana menjadikan Kecamatan Pamukan Utara pusat peternakan kambing Etawa.

"Karena kambing Etawa memiliki keunggulan dari kambing yang lainnya," ujarnya.

Syaiful menjelaskan, wilayah Pamukan Utara termasuk daerah yang subur, cocok untuk pertanian dan perkebunan serta banyak tumbuh jenis rerumputan untuk makanan kambing Etawa.

"Sehingga daerah tersebut memiliki potensi pakan ternak cukup besar," ungkapnya.

Selain menghasilkan daging, kambing Etawa juga menghasilkan susu.

Ujar Bahri, secara fisik, jenis kambing Etawa lebih besar dibandingkan dengan jenis kambing biasa.

"Dan rata-rata penggemar kambing Etawa kelangan menengah ke atas," imbuhnya.

Dia menjelaskan, untuk satu ekor anak kambing sekitar umur 4 bulan-8 bulan dan tinggi sekitar 70 centimeter harganya bisa mencapai Rp5 juta.

Kader Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia menambahkan, dengan harga yang sangat tinggi, maka akan meningkatkan kesejahteraan peternak di daerah.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013