Ribuan jama'ah memadati puncak peringatan Haul ke-51 KH Anang Sya'rani Arif di kubah atau makam di Desa Kampung Melayu Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar, Selasa malam.

Bupati Banjar KH Khalilurrahman bersama habaib dan alim ulama duduk bersama ribuan jamaah memenuhi kubah KH Anang Sya’rani Arif dan sepanjang Jalan Kampung Melayu Kecamatan Martapura Timur.

"Haul ini merupakan wujud kecintaan dan penghargaan kepada salah seorang waliyullah atas jasa dan perjuangannya dalam memajukan Islam hingga namanya membawa harum Kalsel dan Kabupaten Banjar khususnya," ujar dia. 

KH Anang Sya’rani Arif lahir di Kampung Melayu, Martapura tahun 1914, wafat 17 Juni 1969 pada usia 55 tahun. Beliau seorang ulama besar dari Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.

Beliau adalah pengasuh dan pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura periode kelima (tahun 1959 hingga 1969), dan juga guru dari ulama kharismatik Martapura Syekh KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul.

Rangkaian acara haul dimulai pembacaan Surah Yasin dan tahlil bersama dipimpin Bupati Banjar KH Khalilurrahman dilanjutkan dengan melantunkan syair-syair Maulid Habsy. 

Kemudian pembacaan ayat suci Al Quran oleh Qari muda asal Bima, Nusa Tenggara Barat, Syamsuri Firdaus peraih juara pertama MTQ Internasional ke-7 yang digelar di Istanbul, Turki.

Adapun KH Anang Sya’rani Arif merupakan salah satu ulama yang terkenal ahli Hadist atau Muhadistin. Keistiqomahannya dalam menuntut ilmu agama serta pengamalannya sudah ditunjukan sejak kecil.

Diketahui, bersama sepupunya yang juga merupakan ulama besar asal Kota Martapura Syekh M Syarwani Abdan atau lebih terkenal dengan panggilan Guru Bangil. Mereka dididik Wali Allah Syekh M Kasyful Anwar yang juga paman beliau.

Tahun 1350 H/1930 M, Syarani dan sepupunya Syekh Muhammad Syarwani Abdan Bangil berangkat ke tanah suci Mekah menunaikan ibadah haji sekaligus menimba ilmu ditempat sumbernya diantar sang paman KH Kasyful Anwar.

Setibanya di tanah suci Mekah dalam didikan dan pengawasan sang paman, keduanya belajar dengan tekun. Ibarat aiang bercermin kitab malam bertongkat pensil dalam upaya menimba ilmu agama. 

Diantara tuan guru yang banyak memberikan pelajaran kepada mereka adalah Al-‘Alim al-Allamah as-Sayyid Amin al-Kutbi, Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Umar Hamdan, Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Ali bin Abdullah al-Banjari.

Kemudian, Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Bakri Syatha, Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Muhammad Ali bin Husein al-Maliki, dan Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Ahyad al-Bughuri.

Ketika kembali ke kampung halaman ia langsung menerima tongkat estafet kepemimpinan dari gurunya KH Kasyful Anwar. Selain sebagai pemimpin di Darussalam Anang Sya’rani Arif juga mengadakan pengajian khusus guru–guru dikediamannya di Kampung Melayu Martapura.


 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020