Pemerintah Bahrain menyatakan dukungan atas serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas kelompok Kataib Hizbullah di Irak dan Suriah, demikian dinyatakan Kementerian Luar Negeri Bahrain, Minggu.

Gempuran itu menjadi aksi balasan atas tewasnya seorang kontraktor sipil AS dalam serangan roket terhadap pangkalan militer Irak, kata pejabat AS pada Minggu.

Sumber keamanan dan gerilyawan menyebutkan sedikitnya 25 petempur tewas dan 55 orang lainnya terluka menyusul tiga serangan udara AS di Irak pada Minggu.

Baca juga: Indonesia, Bahrain agree to increase economic cooperation

Pentagon menyebutkan pihaknya menargetkan tiga lokasi kelompok Muslim Syiah dukungan Iran di Irak dan dua di Suriah. Lokasi itu meliputi fasilitas penyimpanan senjata serta lokasi komando dan kontrol yang digunakan untuk merencanakan dan mengeksekusi serangan terhadap pasukan koalisi, katanya.

Pejabat AS, yang identitasnya minta dirahasiakan, mengatakan serangan dilakukan dengan menggunakan pesawat tempur F-15.

AS menuding Kataib Hizbullah melakukan serangan yang melibatkan lebih dari 30 roket pa
da Jumat yang menewaskan kontraktor sipil AS dan melukai empat anggota dinas AS lainnya, serta dua anggota Pasukan Keamanan Irak dekat kota yang kaya akan minyak Kirkuk.

"Membalas serangan Kataib Hizbullah yang berulang-ulang terhadap pangkalan Irak yang menampung pasukan koalisi Operation Inherent Resolve (OIR), pasukan AS melancarkan serangan defensif yang tepat ... yang bakal melemahkan kemampuan KH untuk melakukan serangan selanjutnya terhadap pasukan koalisi OIR," kata juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, melalui pernyataan.

Sumber:ReutersBaca juga: Sean Gelael siap tes Formula 2 di Bahrain

 

Pewarta: Atman Ahdiat

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019