Galeri kembang ilung di Desa Banyu Hirang Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan sudah mendapat kunjungan pengusaha importir produk kerajinan dari tiga negara yakni  China, Korea Selatan dan Jerman.

Pemilik Galeri kembang ilung, Supian Noor di Amuntai, Jum'at mengatakan, para pengusaha luar negeri tersebut tertarik membeli produk anyaman purun dan eceng gondok.

"Pengusaha dari China misalnya kemaren memesan produk kerajinan eceng gondok dan purun sebanyak 200 ribu unit, tapi kami belum bisa menyanggupinya," ujar Supian.

Supian mengaku, terbatasnya sumber daya perajin menjadi penyebab sehingga belum mampu memproduksi kerajinan dalam jumlah besar secara berkesinambungan.
 
. (Eddy Abdillah)

Padahal Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kembang Ilung miliknya sudah mengkoordinir sebanyak 6 kelompok perajin dengan total jumlah 120 orang yang tersebar dibeberapa desa, namun belum mampu menghasilkan produk kerajinan sebagaimana yang dipesan pengusaha China tersebut.

Dikatakan, pelatihan desain dan motif sebenarnya cukup sering diselenggarakan bagi perajin dengan fasilitasi berbagai pihak, namun hasilnya belum seperti diharapkan.

"Kita menyadari bahwa tiap perajin berbeda-beda tingkat kemampuannya, sehingga tidak semua mampu menghasilkan produk kerajinan sebagaimana kualitas yang diharapkan untuk ekspor," terang Supian.

Dirinya juga sudah melakukan monitoring ke sejumlah kelompok perajin di kabupaten/kota lain di Kalsel namun tetap saja belum memiliki kualitas dan kuantitas yang mendukung.
 
. (Eddy Abdillah)

Supian berharap pemerintah lebih sering lagi menggelar pelatihan, khususnya terkait peningkatan mutu dan kualitas produk kerajinan, agar lebih banyak perajin yang siap menghasilkan produk berkualitas.

Supian mengakui jika pemasaran produk kerajinan melalui KUB Kembang Ilung masih dipasarkan dalam bentuk setengah jadi ke Provinsi Bali. Jika pun dipasarkan ke luar negeri harus melalui pihak ketiga dalam jumlah produk terbatas.

Supian bersedia membeli produk yang dihasilkan para perajin di HSU dengan harga yang lebih pantas jika dibanding harga yang dijual ke pengepul lain, asal desain dan kualitas sesuai yang diharapkan.

Saat ini Supian dan beberapa perajin di KUB Kembang Ilung sering diminta menjadi tenaga intruktur pelatihan di sejumlah desa dan lembaga seperti Baznas, Dispperindag, Dekranasda dan lainnya.

Bahkan, katanya melalui Galeri Kembang Ilung dia juga memberikan pelatihan kepada pemuda dan remaha putri didesanya, selanjutnya bersedia membeli produk yang mereka hasilkan.

Supian lantas berharap Galeri kerajinan yang dimiliki bisa mendapat alokasi anggaran dari pemerintah daerah agar secara berkesinambungan bisa menyelenggarakan pelatihan bagi para perajin yang ingin meningkatkan SDM mereka dibidang kerajinan.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019