Pengamat energi yang juga Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menyarankan pemerintah juga memberikan peluang kepada kader terbaik Pertamina untuk menjabat sebagai dirut BUMN itu. 

"Sudah saatnya jabatan Dirut Pertamina juga diberikan kesempatan kepada kader terbaik mereka," kata Sofyano dalam keterangan tertulisnya diterima di Pontianak, Jumat.

Karena, menurut dia, hingga saat ini sudah empat kali berturut turut jabatan Dirut Pertamina diisi oleh orang nonkarier dan ternyata hasilnya pun biasa-biasa saja.

"Apakah pemerintah yang berkuasa tidak percaya dengan kemampuan kader atau orang karir Pertamina sehingga tidak menempatkan mereka menduduki kursi Dirut Pertamina tersebut," ujarnya.

Sofyano menambahkan jika nantinya
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
yang terpilih sebagai Dirut Pertamina, maka membuktikan bahwa pemerintah masih tetap tidak "percaya" dengan kemampuan SDM atau orang karir Pertamina sehingga kembali memilih orang luar yang memimpin Pertamina.

Baca juga: BNPT siap bantu Pertamina identifikasi ancaman nonfisik

"Seperti yang kita ketahui, apakah selama ini Dirut Pertamina dan atau Menteri BUMN tidak berhasil membina orang karir Pertamina sehingga mereka tidak dipercaya dan tidak pantas mendapat kesempatan memimpin Pertamina," katanya.

Saat ini, informasi tentang akan diangkatnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai salah satu direksi BUMN di antaranya Direktur Utama Pertamina oleh Menteri BUMN Erick Thohir, mewarnai media cetak dan media daring tetapi juga di sejumlah media sosial.

Baca juga: BUMN didorong jadi mitra di Benua Afrika

Menurut dia, apabila Ahok yang nanti ditetapkan sebagai Dirut Pertamina maka Ahok termasuk orang kelima berturut-turut yang duduk sebagai Dirut Pertamina yang berasal dari orang nonkarir Pertamina.

Sebelumnya ada Karen Agustiawan, Dwi Sucipto, Elia Masa Manik dan Nicke Widyawati yang saat ini masih MENJABAT. Sebelumnya, jabatan Dirut Pertamina yang bukan orang karir Pertamina antara lain Martiono, Baihaki Hakim dan Widya Purnama.



 

Pewarta: Andilala

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019