Wilayah Jailolo Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, sudah tiga kali gempa bumi dalam kurun waktu sekitar 30 menit, pada Jumat pagi.

Kini gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,3 mengguncang Jailolo pada pukul 04.37 WIB, berdasarkan laman dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca juga: Gempa magnitudo 5,6 guncang barat laut Melonguane Sulut

Gempa itu tak berpotensi tsunami. Lokasi gempa berada pada 1.49 Lintang Utara, 126.39 Bujur Timur (137 kilometer Barat Laut Jailolo-Maluku Utara) dengan kedalaman 10 kilometer.

Sebelumnya, pada pukul 03.54 WIB Jailolo diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 5,3. Lokasi gempa berada pada 1.66 Lintang Utara, 126.38 Bujur Timur (137 kilometer Barat Laut Jailolo-Maluku Utara) dengan kedalaman 10 kilometer.

Kemudian Jailolo kembali diguncang gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 6,1 pada pukul 04.12 WIB.

Lokasi gempa berada pada 1.66 Lintang Utara, 126.36 Bujur Timur (137 kilometer Barat Laut Jailolo-Maluku Utara) dengan kedalaman 10 kilometer.

BMKG pun mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap gempa bumi susulan pascagempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,1 yang mengguncang Pantai Jailolo.

"Yang diwaspadai sekarang ini adalah gempa-gempa susulan. Karena diperkirakan gempa-gempa susulan akan terus terjadi. Namun, masyarakat harus tetap tenang," kata Kepala Pusat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati saat jumpa pers di Kantor BMKG, Jakarta, Jumat dinihari.

BMKG pun telah mencatat terjadi 28 kali gempa susulan pascagempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,1 yang terjadi di Jailolo, Maluku Utara pada Kamis (14/11) pukul 23.17 WIB.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,9 di Enggano-Bengkulu

"BMKG mencatat hingga pukul 01.53 WIB telah terjadi gempa susulan sebanyak 28 kali," katanya.

Menurut Dwikorita, kekuatan gempa tektonik itu bervariasi, yang terkecil Magnitudo 3,2 dan terbesar Magnitudo 5,9.

Namun demikian, pihaknya akan terus melakukan monitoring gempa-gempa susulan yang akan terjadi.

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019