Cabang olahraga Taekwondo Provinsi Kalimantan Selatan berpeluang mengirimkan dua atletnya untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua.

Menurut Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia Kalsel Jufhari di Banjarmasin, Senin, dua atlet taekwondo Kalsel bernama Lita Muzdalifah dan Fatwa Aulia Alif berpeluang untuk mengikuti PON XX tahun 2020 di Papua.

Karena, kata dia, kedua atlet tersebut telah meraih medali pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pra-PON di Provinsi Banten pada bulan lalu.

Diungkapkan Jufhari, kedua atlet putra dan putri, yakni, Lita Muzdalifah yang turun diberat 49 kg dan Fatwa Aulia Alif yang turun diberat 54 Kg telah meraih medali perunggu.

"Kita pada Kejurnas Pra-PON itu mengirim sebanyak 9 atlet, hanya dua yang berhasil meraih medali," tuturnya.

Menurut Jufhari, kedua atlet yang berhasil menorehkan prestasi ini akan menunggu keputusan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) pusat untuk masuk sebagai atlet ke PON XX tahun 2020 di Papua.

"Moga dalam kualifikasi ini kedua atlet kita ini masuk, ini harapan besar kita," ujar Jufhari.

Pasalnya pada PON terdahulu atau PON di Jawa Barat, Kalsel hanya bisa mengikutkan satu atlet taekwondo.

"Padahal banyak atlet yang berpotensi di daerah kita, bahkan pada pra-PON tadi targetnya ada sebanyak empat atlet yang bisa lolos," ujarnya.

Namun karena, ucap dia, sistem pertandingan kini berubah, yakni, per zona, di mana atlet Kalsel menghadapi daerah yang cukup berat, yakni dari Jawa Tengah, tuan rumah Banten bahkan atlet-atlet dari ibukota DKI Jakarta.

"Saat masuk semifinal untuk meraih medali perunggu, atlet-atlet kita ketemu dengan atlet dari Jawa Tengah, Banten yang tuan rumah juga DKI Jakarta, hingga cuma dua yang bisa lolos," tuturnya.

Dua atlet yang lolos meraih medali perunggu ini pun kini terus melakukan pemusatan latihan, hingga nantinya ketika dipanggil untuk ke PON sudah siap secara fisik dan mental.

"Kita yakin dengan atlet muda kita yang putri ini, karena usianya yang masih muda akan masih bisa berkembang," ujarnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019