Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H A Chairansyah yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), H Akhmad Tamzil menghadiri peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah di rumah pengasuh Ponpes An Nawawiyah di Desa Pantai Batung, Kecamatan Batu Benawa Sabtu (2/10).
Sekda menyampaikan, bahwa makna yang paling mendasar dari peringatan Maulid adalah untuk mengevaluasi sejauh mana Uswatun Hasanah yang melekat pada diri Rosulullah SAW dapat kita teladani dan kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
"Sungguh merupakan kerugian, apabila acara seperti ini tidak mampu merubah perilaku kita ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, baik dalam tataran ibadah secara vertikal maupun horizontal melalui peningkatan iman dan taq’wa serta semakin tingginya kesalehan Sosial," tegasnya.
Lebih lanjut, Tamzil mengatakan keteladanan Rasul harus terus dihidupkan yang diawali dengan menjalin silaturahmi, mempererat rasa kebersamaan, persaudaraan dan gotong-royong, mengingat masyarakat saat ini sudah kurang peduli lagi terhadap lingkungan.
Menurutnya, banyak yang tidak memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan, padahal Islam merupakan agama yang mengajarkan ketertiban, keindahan, kebersihan dan kesehatan lingkungan, sebagaimana sabda Rasul dalam hadist bahwa "kebersihan itu sebagian dari iman".
Pengasuh Ponpes An Nawawiyah, H M Zainuddin sebagai tuan rumah mengucapkan terima kasih kepada para undangan yang dapat berhadir pada acara maulid rasul sekaligus Haul pendiri ponpes An Nawawiyah yaitu KH Muhammad Nawawi bin KH M Saman yang ke 26.
Dalam Tausiyahnya KH M Syarkawi menghimbau kepada umat muslim agar hidup untuk tidak saling menyalahkan orang lain, melainkan terlebih dahulu harus mengintrospeksi diri sesuai dengan teladan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Dengan hidup meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW yang sabar, rendah hati, santun dan selalu berbuat baik terhadap orang lain, dan bagi diri sendiri serta menjadi pribadi yang rahmatan lil alamin yakni pribadi yang berguna bagi makhluk lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Sekda menyampaikan, bahwa makna yang paling mendasar dari peringatan Maulid adalah untuk mengevaluasi sejauh mana Uswatun Hasanah yang melekat pada diri Rosulullah SAW dapat kita teladani dan kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
"Sungguh merupakan kerugian, apabila acara seperti ini tidak mampu merubah perilaku kita ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, baik dalam tataran ibadah secara vertikal maupun horizontal melalui peningkatan iman dan taq’wa serta semakin tingginya kesalehan Sosial," tegasnya.
Lebih lanjut, Tamzil mengatakan keteladanan Rasul harus terus dihidupkan yang diawali dengan menjalin silaturahmi, mempererat rasa kebersamaan, persaudaraan dan gotong-royong, mengingat masyarakat saat ini sudah kurang peduli lagi terhadap lingkungan.
Menurutnya, banyak yang tidak memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan, padahal Islam merupakan agama yang mengajarkan ketertiban, keindahan, kebersihan dan kesehatan lingkungan, sebagaimana sabda Rasul dalam hadist bahwa "kebersihan itu sebagian dari iman".
Pengasuh Ponpes An Nawawiyah, H M Zainuddin sebagai tuan rumah mengucapkan terima kasih kepada para undangan yang dapat berhadir pada acara maulid rasul sekaligus Haul pendiri ponpes An Nawawiyah yaitu KH Muhammad Nawawi bin KH M Saman yang ke 26.
Dalam Tausiyahnya KH M Syarkawi menghimbau kepada umat muslim agar hidup untuk tidak saling menyalahkan orang lain, melainkan terlebih dahulu harus mengintrospeksi diri sesuai dengan teladan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Dengan hidup meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW yang sabar, rendah hati, santun dan selalu berbuat baik terhadap orang lain, dan bagi diri sendiri serta menjadi pribadi yang rahmatan lil alamin yakni pribadi yang berguna bagi makhluk lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019