Setelah meresmikan pengoperasian Palapa Ring, pemerintah merancang pembangunan 4.000 BTS yang akan dieksekusi sebanyak 500 BTS hingga akhir tahun ini dan sisanya pada 2020.

"Sampai posisi sekarang ini sudah 1.000 lokasi BTS. Nanti di akhir tahun akan tambah 500 lagi. Nanti, di tahun 2020, seperti kata Pak Presiden kita akan selesaikan 3.500, jadi 4.000 itu 500 sekarang (2019), plus 3.500," ujar Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Achmad di Jakarta, Selasa.

Menurut Anang, saat ini para kepala dinas berserta beberapa bupati telah mengumpulkan rancangan, sebab pembangunan BTS akan berdasarkan lokasi yang diusulkan pemerintah daerah.

Baca juga: Hampir 20.000 menara pemancar telekomunikasi 5G berdiri di China

Lebih lanjut, Anang mengatakan sebanyak 50 persen dari 4.000 BTS tersebut akan berlokasi di Papua dan Papua Barat.

Pembangunan BTS itu akan menggunakan anggaran Universal Service Obligation (USO).

"Sekarang fokusnya ke perbatasan dan 3T, diprioritaskan awal ya, bukan berarti daerah lain enggak dibangun. NTT juga banyak lokasi yang masih blank spot," kata Anang.

Pembangunan BTS tersebut diharap dapat melengkapi Palapa Ring yang telah selesai dibangun. Dengan, pembangunan infrastruktur tersebut, Anang berharap Indonesia benar-benar merdeka sinyal pada 2020.

Baca juga: Gubernur resmikan akses komunikasi empat daerah pelosok

"Tujuan yang paling penting konsep pemerataan sinyal 4G hingga pelosok seluruh kabupaten Indonesia bagaimana operator bisa memanfaatkan dan menjual layanannya dengan harga yang terjangkau," ujar Anang.

"Bagaimana pemanfaatannya ini ketika internet hadir dalam genggaman bisa positif, jangan sampai internet bagai pisau bermata dua tapi justru berdampak positif ekonomi, edukasi, hampir semua sektor punya program unggulan," tambah dia.

Baca juga: Kotabaru data spot di pedesaan
Baca juga: Legislator perjuangkan tiga prioritas

Pewarta: Arindra Meodia

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019