Oleh Gunawan Wibisono

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Belasan orang pria dan wanita diamankan Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin dari salah satu bilyar di kota tersebut karena tanpa memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat dilakukan pemeriksaan.


Kepala Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin, Kompol Haryono MT di Banjarmasin, Selasa mengatakan, belasan orang tersebut terjaring razia polisi pada Senin (29/7) malam sekitar pukul 23.00 wita di bilyar Red Pool di jalan Pramuka Banjarmasin Timur.

Razia KTP yang dilakukan polisi itu bertujuan untuk memberi kesadaran kepada masyarakat betapa pentingnya memiliki identitas diri kemanapun berpergian walau masih di dalam kota tempat tinggal.

Dengan adanya razia ini, maka bisa memberikan efek jera kalau KTP itu harus setiap saat dibawa, karena kalau ada apa-apa dengan diri pertama kali dicari adalah identitas diri yaitu KTP.

Dikatakan, saat melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung bilyar Red Pool itu, ada 19 orang pria dan dua wanita yang masing-masing masing berumur 18 tahun tanpa KTP dengan alasan tertinggal dan ada juga yang belum memiliki kartu tersebut.

Bagi yang tanpa KTP saat dilakukan pemeriksaan maka langsung diangkut menggunakan truck Dalmas untuk di bawa ke Polresta Banjarmasin guna didata dan dilakukan pembinaan.

"Mereka semua akan kita proses sesuai aturan yang berlaku dan dikenakan tindak pidana ringan dan kita sidangkan di Pengadilan Negeri Banjarmasin untuk menjalani sidang tindak pidana ringan," terang pria murah senyum itu.

Bukan itu saja untuk tiga wanita yang terjaring tanpa KTP itu diketahui dua diantaranya masih berstatus pelajar SMA di wilayah Kota Banjarmasin dan kabupaten Banjar.

Terus dikatakan, Polresta Banjarmasin setiap malamnya akan terus rutin melakukan razia yang berkaitan dengan penyakit masyarakat serta adanya laporan dan keluhan masyarakat.

  "Selama bulan Ramadhan ini, Kota Banjarmasin harus selalu kondusif, terjaga dan terpelihara keamanan serta ketertiban masyarakat, agar terus terwujud tak hentinya polisi melakukan patroli di wilayah-wilayah yang dianggap rawan kriminalitas dan kejahatan," tuturnya kepada Antara.   

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013