Oleh Ulul Maskuriah
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Ir Riyadi berharap tim penilai Adipura daerah tidak hanya bertindak seperti pencatat rekening listrik tetapi harus bersikap lebih bijak.
Menurut Riyadi di Banjarmasin, Kamis, dalam ekspos penilaian Adipura tahap kedua (P2) 2013 dari Kementerian LH di Graha Abdi Persada Kalsel, selama ini tim Adipura kurang bijak dalam melakukan penilaian.
"Selama ini tim Adipura seakan-akan hanya sebagai tukang catat saja, misalnya daerah A tidak memiliki tempat sampah, nilainya 40, daerah B memiliki TPA nilainya 70 dan lain-lain," katanya.
Seharusnya, tim penilai memiliki pertimbangan terhadap kinerja dan upaya perbaikan yang dilakukan masing-masing pihak, sehingga tidak terkesan hanya seperti tukang catat rekening listrik.
Menurut dia, kalau tim penilai hanya sekedar membubuhkan angka saja, maka hal itu sangat mudah bahkan anak SD pun bisa melakukan, yang seharusnya bisa membedakan adalah pertimbangan-pertimbangan dan alasan diberikan penilaian tersebut.
Riyadi berharap, ke depan pihak Kementerian LH membenahi tim penilai Adipura ini, sehingga efektivitas dan kecermatan anggota tim dalam memberikan penilaian lebih terjaga.
"Selama ini seakan-akan tim penilai kurang memberikan penghargaan terhadap upaya yang dilakukan pemerintah, dalam mengejar penghargaan nasional ini," katanya.
Menurut dia, ada beberapa item yang dinilai tidak berbeda dengan sebelumnya, padahal objeknya sama dan sudah dilakukan perbaikan sesuai rekomendasi sebelumnya.
"Seperti di TPA (tempat pembuangan akhir sampah di Tanah Laut), sebelum ada sanitary landfiil kita mendapat nilai 71 poin, berdasarkan rekomendasi dari tim penilai, kita perbaiki kekurangan tersebut, ternyata begitu ada penilaian ke dua, hasilnya pun tidak signifikan berubah," katanya.
Kabupaten Tanah Laut merupakan satu dari empat daerah di Kalsel yang menjadi nominasi peraih Adipura 2013.
Kota lain adalah Banjarbaru, Martapura Kabupaten Banjar dan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Peraih Adipura 2013 ditetapkan untuk kota Martapura katagori kota kecil.
Asisten Deputi Pengelolaan Sampah Kementerian LH Ir R Sudirman tidak menepis adanya perbedaan penilaian angota tim terhadap suatu obyek.
Menurut dia, Kementerian LH memiliki aturan main dan bobobt yang dijamin tidak berubah. Dalam hal ini, pihaknya pun terus melakukan training of trainer (TOT), kendati masih terbatas karena terkait anggaran.
"Persepsi bisa berbeda-beda, kekurangan itu pasti ada, namun kita akan berupaya untuk terus mengurangi perbedaan tersebut, melalui berbagai pelatihan," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Ir Riyadi berharap tim penilai Adipura daerah tidak hanya bertindak seperti pencatat rekening listrik tetapi harus bersikap lebih bijak.
Menurut Riyadi di Banjarmasin, Kamis, dalam ekspos penilaian Adipura tahap kedua (P2) 2013 dari Kementerian LH di Graha Abdi Persada Kalsel, selama ini tim Adipura kurang bijak dalam melakukan penilaian.
"Selama ini tim Adipura seakan-akan hanya sebagai tukang catat saja, misalnya daerah A tidak memiliki tempat sampah, nilainya 40, daerah B memiliki TPA nilainya 70 dan lain-lain," katanya.
Seharusnya, tim penilai memiliki pertimbangan terhadap kinerja dan upaya perbaikan yang dilakukan masing-masing pihak, sehingga tidak terkesan hanya seperti tukang catat rekening listrik.
Menurut dia, kalau tim penilai hanya sekedar membubuhkan angka saja, maka hal itu sangat mudah bahkan anak SD pun bisa melakukan, yang seharusnya bisa membedakan adalah pertimbangan-pertimbangan dan alasan diberikan penilaian tersebut.
Riyadi berharap, ke depan pihak Kementerian LH membenahi tim penilai Adipura ini, sehingga efektivitas dan kecermatan anggota tim dalam memberikan penilaian lebih terjaga.
"Selama ini seakan-akan tim penilai kurang memberikan penghargaan terhadap upaya yang dilakukan pemerintah, dalam mengejar penghargaan nasional ini," katanya.
Menurut dia, ada beberapa item yang dinilai tidak berbeda dengan sebelumnya, padahal objeknya sama dan sudah dilakukan perbaikan sesuai rekomendasi sebelumnya.
"Seperti di TPA (tempat pembuangan akhir sampah di Tanah Laut), sebelum ada sanitary landfiil kita mendapat nilai 71 poin, berdasarkan rekomendasi dari tim penilai, kita perbaiki kekurangan tersebut, ternyata begitu ada penilaian ke dua, hasilnya pun tidak signifikan berubah," katanya.
Kabupaten Tanah Laut merupakan satu dari empat daerah di Kalsel yang menjadi nominasi peraih Adipura 2013.
Kota lain adalah Banjarbaru, Martapura Kabupaten Banjar dan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Peraih Adipura 2013 ditetapkan untuk kota Martapura katagori kota kecil.
Asisten Deputi Pengelolaan Sampah Kementerian LH Ir R Sudirman tidak menepis adanya perbedaan penilaian angota tim terhadap suatu obyek.
Menurut dia, Kementerian LH memiliki aturan main dan bobobt yang dijamin tidak berubah. Dalam hal ini, pihaknya pun terus melakukan training of trainer (TOT), kendati masih terbatas karena terkait anggaran.
"Persepsi bisa berbeda-beda, kekurangan itu pasti ada, namun kita akan berupaya untuk terus mengurangi perbedaan tersebut, melalui berbagai pelatihan," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013