Kasus kekerasan anak dalam keluarga di Kabupaten Tabalong masih cukup tinggi hal ini terbukti sepanjang 2018 ada 10 kejadian termasuk 25 kekerasan dalam rumah tangga.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP2PAPPKB Kabupaten Tabalong Karmiani pada acara sosialisasi Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), Kamis.

"Kita berharap kasus kekerasan pada anak dan KDRT bisa ditekan melalui Puspaga," jelas Karmiani.

Keberadaan Puspaga sendiri selain bisa mengurangi kasus kekerasan juga mencakup peningkatan kualitas hidup yang bebas narkoba.

 Sosialisasi Puspaga yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB setempat dihadiri Bupati Tabalong Anang Syakhfiani dan Ketua TP PKK Syarifah Syifa.

Dalam pemaparannya Kabid Kualitas Hidup Perempuan dan Keluarga DP2PA Provinsi Kalsel Titi Haryanti menyampaikan 2015 tercatat prosentase balita dengan pola asuh tidak layak cukup tinggi.

Kondisi ini menjadi perhatian semua pihak guna mendukung upaya peningkatan kualitas hidup anak salah satunya melalui Pusat Pembelajaran Keluarga.

 "Dalam penanganan kualitas keluarga di Puspaga juga melibatkan tenaga konselor atau bimbingan konseling," jelas Titi.

Titi menyebutkan Puspaga minimal ada satu di tingkap Provinsi maupun Kabupaten sebagai unit layanan keluarga yang belum mengalami kasus kekerasan.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019