Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mengirim Kepala Dinas Sosial NTB T. Wismaningsih Drajadiyah untuk terus memantau evakuasi warga NTB, korban kerusuhan di Papua, agar segera mendapatkan pelayanan dan dievakuasi dari Wamena ke Jayapura.
"Perkembangan info terakhir pengungsi yang ada di Kantor Dukcapil sebanyak 37 orang sudah semuanya berhasil dievakuasi ke Jayapura. Tapi masih ada 13 orang yang mengungsi di kodim dan lima orang di Yalimo," kata Kepala Dinas Sosial NTB T. Wismaningsih Drajadiyah di Mataram, Minggu.
Ia menyatakan mewakili Pemprov NTB, gubernur juga berterima kasih serta mengapresiasi warga Bima Dompu dan pihak terkait, khususnya Kemensos RI, TNI, dan Polri yang telah membantu warga NTB di Papua.
"Bahkan, Pak Gub sudah setuju untuk mengevakuasi dari Wamena dengan pesawat komersial. Tapi, pesawatnya yang tidak ada dalam dua hari ini. Baru terjadwal lagi tanggal 3-4 Oktober," kata Wismaningsih.
Baca juga: Doctors in Papua need security guarantee: IDI
Pihaknya juga intensif berkoordinasi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak di Wamena terkait dengan penanganan warga NTB di daerah itu dari kerusuhan.
Ia menjelaskan Kabid dan Koordinator Tagana Provinsi NTB juga telah berangkat ke Papua hari ini.
Pemprov NTB melalui Dinas Sosial juga telah mengirimkan bantuan dana untuk logistik dan obat-obatan untuk warga NTB di Wamena dan Jayapura, sedangkan dukungan logistik dari Kemensos RI telah berangkat hari ini.
Ia mengatakan koordinasi terus diintensifkan bersama jajaran, termasuk pengiriman bantuan dan obat-obatan dari Dinas Kesehatan NTB. Begitu pula koordinasi bersama Letkol Pnb Arief Sujatmiko, Komandan Detasemen Wamena yang dilakukan oleh Kadishub NTB.
Baca juga: Perbankan di Wamena masih lumpuh
Ia berharap, upaya evakuasi warga NTB di Papua itu berjalan dengan mulus tanpa adanya korban.
"Yang jelas, saat ini gubernur telah memerintahkan jajarannya untuk terus memantau kondisinya. Setiap perkembangan akan dilaporkan dan disikapi segera. Kita tunggu dan mari sama-sama kita doakan kondisi warga kita di sana," katanya.
Baca juga: Search continues for missing Twin Otter in Papua
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Perkembangan info terakhir pengungsi yang ada di Kantor Dukcapil sebanyak 37 orang sudah semuanya berhasil dievakuasi ke Jayapura. Tapi masih ada 13 orang yang mengungsi di kodim dan lima orang di Yalimo," kata Kepala Dinas Sosial NTB T. Wismaningsih Drajadiyah di Mataram, Minggu.
Ia menyatakan mewakili Pemprov NTB, gubernur juga berterima kasih serta mengapresiasi warga Bima Dompu dan pihak terkait, khususnya Kemensos RI, TNI, dan Polri yang telah membantu warga NTB di Papua.
"Bahkan, Pak Gub sudah setuju untuk mengevakuasi dari Wamena dengan pesawat komersial. Tapi, pesawatnya yang tidak ada dalam dua hari ini. Baru terjadwal lagi tanggal 3-4 Oktober," kata Wismaningsih.
Baca juga: Doctors in Papua need security guarantee: IDI
Pihaknya juga intensif berkoordinasi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak di Wamena terkait dengan penanganan warga NTB di daerah itu dari kerusuhan.
Ia menjelaskan Kabid dan Koordinator Tagana Provinsi NTB juga telah berangkat ke Papua hari ini.
Pemprov NTB melalui Dinas Sosial juga telah mengirimkan bantuan dana untuk logistik dan obat-obatan untuk warga NTB di Wamena dan Jayapura, sedangkan dukungan logistik dari Kemensos RI telah berangkat hari ini.
Ia mengatakan koordinasi terus diintensifkan bersama jajaran, termasuk pengiriman bantuan dan obat-obatan dari Dinas Kesehatan NTB. Begitu pula koordinasi bersama Letkol Pnb Arief Sujatmiko, Komandan Detasemen Wamena yang dilakukan oleh Kadishub NTB.
Baca juga: Perbankan di Wamena masih lumpuh
Ia berharap, upaya evakuasi warga NTB di Papua itu berjalan dengan mulus tanpa adanya korban.
"Yang jelas, saat ini gubernur telah memerintahkan jajarannya untuk terus memantau kondisinya. Setiap perkembangan akan dilaporkan dan disikapi segera. Kita tunggu dan mari sama-sama kita doakan kondisi warga kita di sana," katanya.
Baca juga: Search continues for missing Twin Otter in Papua
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019