Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan melakukan  sosialisasi pangan non beras dan praktik pangan non beras, di Kantor Desa Panggungan, Kecamatan Loksado.

Kasi Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Nor Ipansyah, di Panggungan, Senin (16/9), mengatakan sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan memasyarakatkan pangan non beras terutama ikur-ikur atau Jewawut yang merupakan salah satu makanan khas daerah HSS.
 

Praktik pembuatan Supir Bancing dari ikur-ikur (Fathurrahman/Diskominfo HSS/Antarakalsel)


Baca juga: Program keamanan pangan tingkatkan kemandirian desa

"Kegiatan ini juga dilaksanakan untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat bahwa ikur-ikur atau Jewawut juga bisa diolah menjadi berbagai macam menu makanan," katanya.

Dijelaskan dia, di hari yang sama juga dilakukan praktik pembuatan ikur-ikur menjadi panganan sup yang diberi nama "Supir Bancing", yang merupakan kepanjangan Sup ikur-ikur Bantu Cegah Stunting".

Kandungan protein, kalsium dan yang lainnya yang terkandung pada ikur-ikur jika dibandingkan dengan beras lebih tinggi, sehingga dapat membantu mencegah stunting pada balita.

Praktik pembuatan Supir Bancing dari ikur-ikur (Fathurrahman/Diskominfo HSS/Antarakalsel)

Baca juga: HSS "launching" Toko Tani Indonesia Center

Peserta sosialisasi Nurhayati, mengatakan  baru mengetahui bahwa ikur-ikur  memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, terutama untuk pencegahan stunting pada balita.

"Setahu kami ikur-ikur biasanya hanya untuk pakan burung dan dibuat bubur, ternyata banyak manfaatnya serta juga bisa mencegah kanker, menurunkan resiko kena serangan jantung, stroke, dan darah tinggi," katanya,

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019