Personel satuan tugas gabungan TNI dan unsur terkait lainnya berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah titik dan kawasan di Banjarbaru meskipun harus bersusah payah. 

Puluhan personel dibawah komando Komandan Kodim 1006/Mtp Letkol Arm Siswo Budiarto, Ahad setelah menerima informasi dan laporan masyarakat langsung terjun ke lokasi melakukan pemadaman.

"Sejumlah titik api muncul baik di Kota Banjarbaru maupun Kabupaten Banjar yang masuk wilayah teritorial Kodim 1006/Mtp sehingga personel dibantu unsur terkait lain turun memadamkan api," ujar dandim. 

Disebutkan dandim yang ikut terjun langsung memadamkan api di lokasi karhutla, kebakaran awal terpantau tim 7 sub satgas karhutla saat patroli di Desa Tambak Padi perbatasan KabupatenTanah Laut.

Tim menemukan lahan terbakar dan pulau galam seluas 10 hektar akibat bara api membakar semak belukar tidak kunjung padam sehingga tim berupaya melakukan pembasahan lahan tersebut.

Kemudian, tim lain memadamkan api di sektor karhutla Koramil 10/KH wilayah Kecamatan Kertak Hanyar Desa Sungai Lakum di Km 10,700 dengan lahan terbakar seluas 2000 meter per segi. 

Kebakaran lahan juga terjadi di  wilayah Kota Banjarbaru disikapi tim-5 Subsatgas Kodim Martapura Kecamatan Banjarbaru Utara dan Cempaka di  Kelurahan Sungai ulin RT 19 RW 04 tanah milik TNI- AD.

Kebakaran terjadi sekitar pukul 10.40 Wita dengan luas lahan terbakar mencapai 1,5 hektar dan penyebab kebakaran masih belum tidak diketahui dan pemadaman berhasil dilakukan personel gabungan. 

Selanjutnya, personel Satgas gabungan tim-5 Kodim Martapura Banjarbaru menerima laporan dari warga Kelurahan Sungai tiung Rt Munggu Alung Kecamatan Cempaka api membakar lahan 11 hektar.

"Begitu mendapat informasi dari masyarakat maupun melihat titik api saat patroli, personel gabungan TNI dan unsur terkait kami terjunkan ke lokasi untuk mencegah kebakaran makin meluas," ucap dandim. 

Dikatakan dandim didampingi Pjs Pasi Ops Kapten Inf Mujiono, personel diterjunkan hingga ke titik api dan mereka berjibaku dengan peralatan seadanya memadamkan kobaran api agar tidak membesar. 

"Kami akui kendala di lapangan adalah keterbatasan peralatan pemadaman dan sumber air jauh namun dibantu masyarakat, kami berupaya memadamkan meski pun hanya pakai ranting pohon," ujarnya.

Ditambahkan, pihaknya meminta satgas darat dibantu peralatan udara yang melakukan pengeboman air di titik api yang sulit dijangkau agar kobaran api tidak semakin besar dan area kebakaran meluas. 



 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019