Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotabaru siap menyalurkan 200 tangki air bersih untuk menanggulangi krisis yang terjadi pada musim kemarau ini.
“Kami segera menyalurkan 200 tangki untuk menanggulangi krisis air bersih saat ini,” ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Kotabaru Rusian Ahmadi Jaya, Senin.
Warga yang membutuhkan bantuan air bersih dapat menyampaikan surat melalui pengurus RT atau mengisi blanko yang disediakan di Kantor PDAM Kotabaru.
"Berdasarkan surat tersebut, selanjutnya tim akan memastikan apakah daerah tersebut benar-benar tidak teraliri lagi oleh PDAM,” tambahnya.
Ia menegaskan bantuan air bersih diprioritaskan untuk masyarakat di wilayah-wilayah yang sudah tidak mampu dilayani PDAM.
Rusian juga berharap, masyarakat menyediakan wadah-wadah penampungan air seperti drum atau tandon sehingga petugas tidak perlu mengisi ke jeriken-jeriken.
Sebelumnya penyaluran bantuan air bersih ini direncanakan mulai Oktober sesuai prakiraan cuaca BMKG, namun ternyata kekeringan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.
Kalau kondisinya semakin parah, kita bisa mengusul untuk menggunakan dana tak terduga yang disediakan pemerintah daerah,” kata Rusian.
Sementara itu, bantuan air bersih ini sudah disalurkan ke beberapa titik, salah satunya Perumnas Hilir Muara RT 06 Desa Hilir Muara Kecamatan Pulau Laut Utara.
Di wilayah ini air PDAM sudah tidak mengalir selama sepekan lebih, walaupun jadwal bergilir distribusi air bersih dijadwalkan tiga hari sekali.
“Ini sudah tiga kali giliran tidak jalan, bahkan kalau rumah-rumah yang di belakang itu sudah sebulanan,” ucap Mahrita, salah seorang warga.
Akibat kesulitan air bersih, dirinya harus membeli air untuk mandi dan mencuci. Setiap hari ia mengeluarkan Rp15 ribu untuk membeli air dari sumur bor yang dijual Rp500 perjeriken.
Krisis air bersih dialami ribuan pelanggan PDAM Kotabaru khususnya di wilayah Kecamatan Pulau Laut Utara disebabkan kemarau yang terjadi sejak dua bulan ini menyebabkan sumber-sumber air baku mongering.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
“Kami segera menyalurkan 200 tangki untuk menanggulangi krisis air bersih saat ini,” ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Kotabaru Rusian Ahmadi Jaya, Senin.
Warga yang membutuhkan bantuan air bersih dapat menyampaikan surat melalui pengurus RT atau mengisi blanko yang disediakan di Kantor PDAM Kotabaru.
"Berdasarkan surat tersebut, selanjutnya tim akan memastikan apakah daerah tersebut benar-benar tidak teraliri lagi oleh PDAM,” tambahnya.
Ia menegaskan bantuan air bersih diprioritaskan untuk masyarakat di wilayah-wilayah yang sudah tidak mampu dilayani PDAM.
Rusian juga berharap, masyarakat menyediakan wadah-wadah penampungan air seperti drum atau tandon sehingga petugas tidak perlu mengisi ke jeriken-jeriken.
Sebelumnya penyaluran bantuan air bersih ini direncanakan mulai Oktober sesuai prakiraan cuaca BMKG, namun ternyata kekeringan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.
Kalau kondisinya semakin parah, kita bisa mengusul untuk menggunakan dana tak terduga yang disediakan pemerintah daerah,” kata Rusian.
Sementara itu, bantuan air bersih ini sudah disalurkan ke beberapa titik, salah satunya Perumnas Hilir Muara RT 06 Desa Hilir Muara Kecamatan Pulau Laut Utara.
Di wilayah ini air PDAM sudah tidak mengalir selama sepekan lebih, walaupun jadwal bergilir distribusi air bersih dijadwalkan tiga hari sekali.
“Ini sudah tiga kali giliran tidak jalan, bahkan kalau rumah-rumah yang di belakang itu sudah sebulanan,” ucap Mahrita, salah seorang warga.
Akibat kesulitan air bersih, dirinya harus membeli air untuk mandi dan mencuci. Setiap hari ia mengeluarkan Rp15 ribu untuk membeli air dari sumur bor yang dijual Rp500 perjeriken.
Krisis air bersih dialami ribuan pelanggan PDAM Kotabaru khususnya di wilayah Kecamatan Pulau Laut Utara disebabkan kemarau yang terjadi sejak dua bulan ini menyebabkan sumber-sumber air baku mongering.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019