Pascaterjadinya insiden kericuhan yang terjadi pada Laga Tiga Indonesia dalam pertandingan Perseka dan Persetala, Minggu (18/8) di Stadion Dua Desember, Desa Baluti, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten HSS menggelar konferensi pers.

Ketua Askab PSSI HSS Mauladiani, di Kandangan, Selasa (27/8), memberikan klarifikasi atau meluruskan informasi terkait viralnya video yang tersebar yang telah membuat resah masyarakat banyak.

Mauladiani mengungkapkan, pihaknya dan Askab PSSI HSS selaku penyelenggara mengucapkan banyak minta maaf atas insiden yang terjadi.

"Kami selaku panitia penyelenggara memiliki banyak kekurangan dalam menyelenggarakan liga ini, akan tetapi kami sudah berupaya maksimal dengan melengkapi syarat-syarat yang diminta sehingga terlenggaranya event tersebut," katanya, saat memberikan keterangan pers dihadapan para pewarta, di Kandangan.

Askab PSSI HSS klarifikasi dan minta maaf insiden ricuh liga tiga

 

Baca juga: KONI HSS ditarget capai empat sukses ajang Porprov 2021

Dijelaskan dia, penyelenggaraan berjalan sebagaimana mestinya  terbukti di dua laga kandangan  terlaksana lancar.

 Terkai insiden laga antara Perseka dan Persetala, tambah dia, pihaknya menyerahkan seluruhnya untuk ditangani Komisi Disiplin (Komdis) Asprov Provinsi Kalimatan Selatan (Kalsel), dan persoalan lainnya diserahkan kepada Manajemen Perseka.

Sementara itu, untuk pengamanan liga pihaknya juga sudah mengurus izin keramaian termasuk permohonan personil keamanan di lapangan untuk kegiatan tersebut ke Polres HSS.

Saat ini,  liga yang dilaksanakan sejak tanggal 21 Juli hingga 25 Agustus 2019 dan saat ini sudah memasuki putaran kedua atau babak akhir.

Kejadian ricuh yang terjadi di luar dugaaan dan sedari awal sudah dingatkan agar dihindari, disamping kericuhan tersebut juga berada di empat terakhir pertandingan atau di menit 86 dengan kemenangan akhir untuk Perseka dengan skor 2-1.

Menurut dia, semua pihak tentu tidak menginginkan kejadian tersebut, bahkan berakhirnya pertandingan di bawah arahan kepolisian telah dilakukan mediasi.

"Mediasi tersebut dilakukan untuk tim maupun official, bahkan tim Perseka maupun Persetala sempat berfoto bersama usai tanding, namun dalam mediasi tersebut tidak sempat dibuat berita acara secara tertulis karena memang sebelum kericuhan baik antara Perseka maupun Persetala tidak ada persoalan," katanya.

Baca juga: KONI HSS ditarget capai empat sukses ajang Porprov 2021

Pelatih Perseka Ahmad Rizani, mengatakan atas nama pribadi dan tim Perseka juga mengucapkan  mohon maaf kepada tim, official maupun pengurus Persetala dan kronologis kericuhan bermula dari perebutan bola antara pemain Persetala dan Perseka.

Dijelaskan dia, dalam perebutan bola dipicu adanya gerakan tambahan dari salah satu pemain Persetala berupa sikutan kepada pemain Perseka, dan hal itulah duga sebagai pemicu awal terjadinya insiden yang meluas, di menit ke 86 atau empat menit berakhirnya pertandingan tersebut.

Pihaknya juga telah siap untuk menerima putusan dari Komisi Disiplin Asprov PSSI Kalsel, dan putusan tersebut hendaknya dapat bersifat adil dan tetap obyektif berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan.

"Jadi kami harapkan melalui keterangan dan klarifikasi yang kami sampaikan ini bisa berdampak baik dan untuk meluruskan info-info yang beredar selama ini, dan sekali lagi mewakili Ketua Perseka Erick Pangestu kami memohon maaf atas insiden yang terjadi dalam pertandingan tersebut," katanya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019