Satu lagi primata eksotik yang sering bertandang ke Camp Research Tim Roberts di Muara Anjir Barito Kuala. Yaitu Lutung Kelabu atau dalam nama ilmiahnya Trachypithecus cristatus adalah sejenis lutung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 58cm. Masyarakat lokal menyebutnya hirangan. 

Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia ( SBI ), Amalia Rezeki merasa senang atas kehadiran lutung kelabu, yang baru tahun lalu dimasukan kedalam daftar primata yang  dilindungi oleh peraturan dan perundangan kita.

"Sudah satu bulan ini terlihat kawanan lutung kelabu yang berkunjung ke Camp Risearcht Tim Robert. Jumlahnya ada sekitar 12 ekor,  dengan 3 ekor betina yang menggendong bayi kecilnya berwarna kuning kemasan. Kedatangan kawanan lutung kelabu ini tentu sangat menggembirakan kami dan menambah keragaman fauna dikawasan camp riset ini ", tutur Amalia Rezeki

Lutung Kelabu memiliki rambut tubuh berwarna hitam dengan ujung warna putih atau kelabu. Seperti jenis lutung lainnya, lutung ini memiliki ekor yang panjang, berukuran sekitar 75cm. Ukuran tubuh lutung jantan dan betina hampir sama. Uniknya bayi lutung memiliki rambut tubuh berwarna kuning keemasan. Setelah berumur tiga bulan, warna rambut bayi lutung mulai berubah menjadi hitam keabu-abuan.
. (Antaranews Kalsel/Istimewa)

Lutung kelabu adalah jenis primata pemakan dedaunan, buah-buahan dan serangga.Mereka hidup berkelompok. Di dalam satu kelompok terdiri dari sekitar tujuh sampai duapuluh ekor lutung, termasuk satu lutung jantan dominan  dan lutung-lutung betina yang secara komunal membesarkan anak lutung. Lutung jantan dewasa berfungsi melindungi kelompoknya

Kehadiran lutung tersebut dimungkinkan berasal dari populasi lutung yang berada di muara sungai anjir - Marabahan Baru Kabupaten Barito Kuala. Lutung mulai bermigrasi ke Camp Riset yang memang berada berdekatan dengan habitatnya, karena sudah banyak pemukiman dan perkebunan warga, sehingga lutung tersebut bermigrasi.

Sebenarnya Lutung kelabu memiliki daerah sebaran yang cukup luas, namun hilangnya habitat hutan dan perburuan liar yang terus berlanjut mengancam keberadaan spesies ini. International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) menetapkan status Lutung Kelabu masuk kategori Near Treathened dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Spesies of Wild Fauna and Flora) ke dalam status Appendix II. 

" Kami akan menjaga lutung ini agar tetap berada dikawasan camp riset, karena jika berada dihabitat awalnya mungkin akan rawan konflik. Mengingat habitatnya tersebut berada dekat dengan pemukiman dan perkebunan warga. Apalagi sekarang luntung kelabu Kalimantan ini sudah masuk dalam daftar primata yang dilindungi ", jelas Amalia Rezeki dosen Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat ini.

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019