Memasuki Desa Halong Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong tampak hamparan kebun karet milik Husaini (51).

Tak jauh dari rumahnya ratusan bibit bambu dari varietas unggul Betung Hitam tertata rapi.

Sore itu Husaini memperlihatkan tempat pembibitan ratusan bambu yang menjadi harapan masa depannya bersama kelompoknya.

 Husaini tergabung di Kelompok binaan Yayasan Adaro Bangun Negeri ini yang guna mendukung program konservasi bantaran sungai melalui penanaman bambu di wilayah desanya.

"Pembibitan bambu kami lakukan untuk keperluan konservasi bantaran sungai," ungkap Husainj.

Husaini bercerita, sebelumnya pada penghujung 2017, ia dan beberapa warga Desa Halong mendapat pendampingan pembudidayaan tanaman bambu oleh Nursery QHSE PT Adaro Indonesia dan pendampingan berkala dari YABN.

Dari sejumlah pendampingan ia memahami bahwa tanaman yang masih masuk dalam spesies rumput ini dapat digunakan sebagai tanaman penahan dinding sungai dari abrasi karena memiliki kemampuan tumbuh yang sangat baik.

Sebagai seseorang yang tinggal dan memiliki lahan pertanian tidak jauh dari bantaran sungai, Husaini mengisahkan sempat mengalami pengalaman yang cukup memilukan.

Lahan karet yang berada di pinggir sungai longsor dan tersapu aliran sungai hingga beberapa meter dan batang pohon karetnya hanyut terbawa ke hilir. "Saya baru memahami tanaman bambu dapat menjaga kestabilan tanah," ungkap Husaini.

Sebagai petani ia pun memahami sebelum memulai tahap penanaman batang bambu muda, tanah yang telah dicampur dengan pupuk harus disiapkan setidaknya satu bulan sebelumnya untuk mengurangi jamur yang terkandung dalam tanah agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

 Varietas bambu yang dikembangkan Husaini bersama anggota kelompoknya memiliki banyak kelebihan dibanding bambu biasa karena dapat tumbuh hingga 20 meter dengan lingkar buluh 50 sentimeter.

Jenis bambu ini juga menjadi salah satu yang paling sering digunakan untuk bahan furniture dan alat musik.
 
Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)

Selain itu, dinding buluh yang cukup tebal membuatnya awet dan kuat sebagai bahan konstruksi bangunan.

 Termasuk sebagai bahan produksi dan kerajinan, bambu juga memiliki manfaat lain bagi lingkungan serta dapat menjaga ekosistem air tanah.

Berkat usaha pembibitan bambu ini Husaini dan rekannya mendapat sumber pendapatan baru. "Alhamdulillah usaha pembibitan ini bisa mendukung restorasi lingkungan dan menjadi sumber pendapatan baru bagi kelompok tani kami," ungkap Husaini.

Bambu hasil pembibitan ini dikembangkan dan dijual kelompoknya sebagai tanaman penyangga tepi sungai dari efek abrasi.

Instansi pemerintahan dan sejumlah perusahaan swasta yang bergerak di bidang lingkungan tercatat pernah membeli bibit yang dikembangkan oleh kelompok tani ini.

Tiap bulannya Husaini dan anggota kelompok lainnya bisa membibitkan ratusan bambu dan dijual dengan harga yang cukup tinggi.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019