Oleh Yose Rizal
Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ahmadi Arsyad mengkhawatirkan penundaan pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah atas dan sederajat mempengaruhi kelulusan siswa di kota ini.
"Kami khawatir penundaan UN mempengaruhi siswa calon peserta ujian karena mereka sudah siap menghadapi ujian tetapi ternyata ditunda dan pengaruhnya tentu pada hasil kelulusan," ujarnya.
Ia mengatakan, penundaan tersebut dipastikan mempengaruhi aspek psikologi setiap calon peserta UN karena mereka sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri menghadapi ujian yang paling menentukan kelulusan sekolah itu.
Ibarat perang, kata dia, setiap peserta sudah mempersiapkan diri menghadapi peperangan tetapi ternyata perangnya ditunda sehingga bukan tidak mungkin mengakibatnya hilangnya semangat mengikuti ujian.
"Dampak psikologis atas penundaan UN itu pasti dirasakan siswa tetapi kami bersama guru-guru berupaya memberikan semangat agar mereka bisa mengikuti ujian sebaik-baiknya," ujarnya.
Menurut dia, dampak penundaan UN juga menimbulkan penafsiran berbeda-beda terhadap hasil kelulusan sehingga ada kesan hasilnya tidak murni karena perbedaan pelaksanaan ujian di tiap daerah.
"Jika hasilnya buruk, mungkin ada yang menilai soalnya dibikin lebih sulit, tetapi jika hasilnya bagus pasti menimbulkan kecurigaan soal ujian bocor akibat waktu pelaksanaan yang berbeda setiap daerah," ujarnya.
Dikatakan, pihaknya sudah memberitahukan penundaan UN kepada kepala sekolah dan guru-guru disusul pemberitahuan langsung kepada siswa calon peserta ujian di sekolah masing-masing.
"Pemberitahuan resmi mengenai penundaan ujian disampaikan kepada siswa di sekolah masing-masing dan para guru juga diminta memberi semangat kepada anak didiknya agar tidak terpengaruh dengan penundaan itu," katanya.
Ditambahkan, sesuai surat pemberitahuan yang diterima dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, pelaksanaan UN yang semula dijadwalkan Senin (15/4) ditunda menjadi Rabu (17/4) dengan mata pelajaran yang diujikan tidak mengalami perubahan.
Disebutkan, mata pelajaran yang diujikan pada Rabu adalah matematika bagi seluruh jenjang baik SMA, MA maupun SMK disusul Kamis dengan mata pelajaran kimia dan biologi bagi jurusan IPA, sosiologi dan geografi (IPS) serta fikih dan hadist untuk siswa MA.
Kemudian Jumat ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi seluruh jenjang, dilanjutkan Senin (22/4) yakni Bahasa Inggris bagi seluruh jenjang, dan fisika bagi jurusan IPA, ekonomi (IPS) dan tafsir bagi siswa MA.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ahmadi Arsyad mengkhawatirkan penundaan pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah atas dan sederajat mempengaruhi kelulusan siswa di kota ini.
"Kami khawatir penundaan UN mempengaruhi siswa calon peserta ujian karena mereka sudah siap menghadapi ujian tetapi ternyata ditunda dan pengaruhnya tentu pada hasil kelulusan," ujarnya.
Ia mengatakan, penundaan tersebut dipastikan mempengaruhi aspek psikologi setiap calon peserta UN karena mereka sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri menghadapi ujian yang paling menentukan kelulusan sekolah itu.
Ibarat perang, kata dia, setiap peserta sudah mempersiapkan diri menghadapi peperangan tetapi ternyata perangnya ditunda sehingga bukan tidak mungkin mengakibatnya hilangnya semangat mengikuti ujian.
"Dampak psikologis atas penundaan UN itu pasti dirasakan siswa tetapi kami bersama guru-guru berupaya memberikan semangat agar mereka bisa mengikuti ujian sebaik-baiknya," ujarnya.
Menurut dia, dampak penundaan UN juga menimbulkan penafsiran berbeda-beda terhadap hasil kelulusan sehingga ada kesan hasilnya tidak murni karena perbedaan pelaksanaan ujian di tiap daerah.
"Jika hasilnya buruk, mungkin ada yang menilai soalnya dibikin lebih sulit, tetapi jika hasilnya bagus pasti menimbulkan kecurigaan soal ujian bocor akibat waktu pelaksanaan yang berbeda setiap daerah," ujarnya.
Dikatakan, pihaknya sudah memberitahukan penundaan UN kepada kepala sekolah dan guru-guru disusul pemberitahuan langsung kepada siswa calon peserta ujian di sekolah masing-masing.
"Pemberitahuan resmi mengenai penundaan ujian disampaikan kepada siswa di sekolah masing-masing dan para guru juga diminta memberi semangat kepada anak didiknya agar tidak terpengaruh dengan penundaan itu," katanya.
Ditambahkan, sesuai surat pemberitahuan yang diterima dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, pelaksanaan UN yang semula dijadwalkan Senin (15/4) ditunda menjadi Rabu (17/4) dengan mata pelajaran yang diujikan tidak mengalami perubahan.
Disebutkan, mata pelajaran yang diujikan pada Rabu adalah matematika bagi seluruh jenjang baik SMA, MA maupun SMK disusul Kamis dengan mata pelajaran kimia dan biologi bagi jurusan IPA, sosiologi dan geografi (IPS) serta fikih dan hadist untuk siswa MA.
Kemudian Jumat ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi seluruh jenjang, dilanjutkan Senin (22/4) yakni Bahasa Inggris bagi seluruh jenjang, dan fisika bagi jurusan IPA, ekonomi (IPS) dan tafsir bagi siswa MA.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013