Tingginya biaya ibadah haji, plus daftar tunggu yang begitu lama bagi masyarakat Indonesia ke Tanah Suci Makkah, Arab Saudi tidak menyurutkan keinginan banyak umat muslim di Banua Kalimantan Selatan untuk bisa berangkat menunaikan Rukun Islam kelima itu.

Materi pun tak jadi halangan. Dengan niat lurus ingin jadi tamu Allah SWT beribadah menatap Ka'bah secara langsung, ternyata ada saja jalan dan rezekinya.

Seperti yang dilakukan Ibu bernama Inar Amit Undal. Lansia yang pada 19 Oktober 2019 nanti genap berusia 85 tahun ini hanya mengumpul uang dari hasil berjualan di kantin sekolah, akhirnya bisa berhaji tahun ini.

"Saya menabung Rp30 ribu sehari dari hasil jualan. Setelah terkumpul Rp25 juta, saya lakukan setoran awal daftar haji pada tahun 2016," kata Mama Idil, begitu biasa dia kerap disapa di kampung tempat tinggalnya.

Mama Idil pun terbilang sangat beruntung. Doanya untuk bisa berhaji di sisa masa hidupnya diijabah oleh Allah SWT. Betapa tidak, jika sesuai daftar tunggu haji di Kalsel saat ini 31 tahun, maka seharusnya dia mendapat giliran berangkat pada tahun 2047 nanti. Tentu waktu yang sangat lama dan rasanya kecil peluang untuknya yang sudah lansia.

Baca juga: STP Bandung awasi katering jamaah haji

Namun, tidak ada yang mustahil di dunia, sepanjang ada niat pasti ada jalan. Rezeki untuk beribadah haji pun datang menghampirinya. Dimana ada kuota tambahan untuk haji Indonesia keberangkatan 2019 sebanyak 10.000 jamaah, setelah Pemerintah Arab Saudi memberikannya setelah Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan Raja Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman di Istana Al-Qahr al-Khas di Riyadh pada 14 April 2019.

Sang anak bungsu, Badrun tiba-tiba dihubungi petugas Kantor Kementerian Agama Kota Banjarmasin pada Ramadhan lalu yang memberitahukan bahwa ibunda tercinta termasuk dalam kuota tambahan untuk berangkat tahun ini.

Uang tabungan yang dikumpulkannya pun dibuka dan dihitung untuk segera melunasi sisa biaya haji reguler yang tahun ini Rp 37.885.084.

"Alhamdulilah uangnya cukup dan saya bisa melunasi," tutur wanita kelahiran Desa Masukau Luar, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong ini saat ditemui di kantin MAN 3 Banjarmasin, tempatnya berjualan makanan ringan dan aneka minuman instan khas kantin sekolah.

Sebelum mulai berjualan secara menetap di kantin sekolah sejak 2005, wanita yang memiliki enam anak ini hanya jadi pedagang kue tradisional Banjar secara keliling dari kampung ke kampung sekitar rumahnya Jalan Sutoyo S Komplek Hidayatullah RT 30 Banjarmasin Tengah.

Baca juga: Antisipasi dehidrasi, tim dokter lakukan gerakan minum bersama di Mekkah

Lantaran kerap menitipkan dagangannya di kantin sekolah, dia pun mendapat tawaran untuk menggunakan satu blok kantin sekolah berukuran tidak lebih dari 1,5 meter persegi untuk berjualan. Alhasil, sejak saat itulah Mama Idil berjualan dengan dibantu anaknya.

Sepeninggal sang suami, Jamhari (alm) 17 tahun silam, Mama Idil memang harus banting tulang bekerja mencari nafkah. Niatnya pun hanya satu yaitu ingin naik haji.

"Mama memang niatnya kuat mau naik haji dan hasil untung berjualan beliau tabung terus," ujar Badrun, sang anak yang kerap membantu ibunya berjualan.

Badrun mengungkapkan jika ibunya rajin shalat malam untuk Tahajut dan puasa Senin Kamis. Lantunan bacaan shalawat juga terus mengalir di bibir sang ibunda.

"Alhamdulilah beliau juga sangat sehat. Mengangkat air dua ember saja masih kuat. Insya Allah beliau dapat mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji nanti dan kembali dengan selamat menjadi haji mabrur," tandasnya.

Atas keberangkatan ibunya, Badrun menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada Allah SWT dan Presiden RI Joko Widodo yang telah berhasil memperjuangkan tambahan kuota haji, sehingga para calon jamaah haji kategori lansia seperti ibunya dapat terpilih untuk berangkat tahun ini.
 
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Banjarmasin H Burhan Noor. (antara/foto/firman)



Ditemui terpisah, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Banjarmasin H Burhan Noor mengatakan, Mama Idil termasuk dalam kloter 19 yang akan masuk Asrama Haji pada tanggal 3 Agustus 2019 dan berangkat ke Tanah Suci hari berikutnya.

Burhan juga menjelaskan terkait kuota tambahan, dimana dari 10.000 jamaah, Kalsel mendapatkan jatah 324 orang dan termasuk di dalamnya untuk Kota Banjarmasin 58 orang.

Adapun kategori terseleksi dijatah 50 persen untuk urut umur paling tua hingga ke bawah sampai 75 tahun dan 50 persen nomor porsi selanjutnya.

"Setelah ada kepastian tambahan kuota, lalu dibuka pelunasan tahap ketiga dan ada 49 orang melunasi dengan rincian 30 lansia dan pendamping serta 19 orang untuk nomor porsi selanjutnya. Kemudian masih ada tersisa dari jatah 324 orang tadi, ditambah lagi sembilan orang terdiri dari empat lansia dan lima orang nomor porsi selanjutnya," kata Burhan sembari mengatakan jika tahun ini total untuk kota Banjarmasin 690 jamaah calon haji yang berangkat.

Berdasarkan data Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, calon jamaah haji yang terdaftar melakukan setoran awal haji sebanyak 118 ribu orang. Itu artinya, masa tunggu jika daftar sekarang, maka perkiraan 31 tahun baru dapat giliran berangkat.*


Baca juga: KKHI terjunkan tim visitasi ke RS Arab Saudi
   

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019