Puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mewakili Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sekaligus membuka acara tahunan, Sabtu (6/7). 
 

Anak Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tersebut hadir bersama rombongan termasuk Menteri Kesehatan Nila Moeloek. Kehadiran rombongan disambut menuju tenda utama oleh pengisiasi acara Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo dan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor beserta isteri selaku Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalsel Hj Raudatul Jannah Sahbirin Noor. 

Acara tersebut juga dihadiri para gubernur, bupati, walikota, para Ketua TP-PKK dan instansi terkait se-Indonesia. Dari Kabupaten Barito Kuala (Batola) acara dihadiri Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) H Abdul Manaf dan Ketua TP-PKK Hj Saraswati Dwiputranti Rahmadian Noor. 
 
Isteri Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor  terlihat paling sibuk di Harganas XXVI tahun 2019 ini, bahkan bolak-balik bahkan ada kalanya harus menginap di Banjarbaru lantaran harus menghadiri rangkaian acara. 

Mengingat sebelum puncak Harganas berlangsung banyak rangkaian acara dilaksanakan seperti Pembukaan Bakti Sosial Bidang Kesehatan di Lapangan Murjani Banjarbaru yang digelar Rabu (3/7), pembukaan Gelar Dagang di Komplek Perkantoran Pemprov Kalsel yang dilaksanakan Kamis (4/7), hingga menghadiri puncak Harganas, Sabtu (6/7).
  
Puncak Peringatan Harganas XXVI digelar di Komplek Perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru, juga dirangkai agenda dan pemberian penghargaan seperti penghargaan Satya Lancana Pembangunan dan Satya Lancaya Wira Karya, penyerahan buu seri Pendidikan Orangtua dan Kartu Indonesia Pintah untuk 200 orang dari Kemendikbud, bantuan perlengkapan sekolah dari BNI sebanyak 250 paket.

Selanjutnya, bantuan sembako dari BRI 300 paket dan dari Perum Bulog 500 paket, alat bantu dengan 25 unit dari Asuransi Kredit Indonesia, Pil KB, kondom dan laktoboost dari DKT, pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil masing-masing 0,5 ton dan Kartu Indonesia Sehat sebanyak 200 orang dari Kementerian Kesehatan.

Selain itu,  diserahkan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa paket olahan ikan sebanyak 700 paket untuk peserta genre edu camp dan peserta kegiatan lomba masak, bantuan Kartu Program Keluarga Harapan sebanyak 200 orang dari Kementerian Sosial, bantuan bibit tanaman dan hewan ternak dari Kementerian pertanian, dan bantuan stimulan perumahan swadaya (bedah rumah) dan hewan ternak dari kementerian Pertanian, bantuan stimulan perumahan swadaya (bedah rumah) untuk keluarga pra sejahtera sebanyak 357 unit dari Kemen-PUPR, bantuan 2.000 paket telur ayam dan susu dari PT Charoen Pokphand Indonesia, serta bantuan sosial dari BKKBN untuk kelompok UPPKS berupa ATTG kompor gas dan oven 3 set, i buah mesih jahit dan 1 buah mesin bordir.

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, Harganas menjadi peringatan tahunan untuk bisa merekatkan hubungan kekeluargaan dan gotong royong. Puan mengapresiasi kepada panitia dan seluruh pihak yang terlibat atas berlangsungnya acara yang dinilai sukses dan meriah. Ia berharap Harganas tahun depan yang dilaksanakan di Padang, Sumber juga tidak kalah sukses dan memiliki nilai. 

“Harganas diperingati tiap tahun bertujuan untuk memberikan motivasi ke masyarakat bahwa keluarga merupakan pondasi penting  membangun keluarga sejahtera. Pemerintah memberikan penghargaan untuk program KKBPK sebagai bentuk apresiasi atas komitmen yang ditujukan bagi tokoh masyarakat yang telah berjasa mewujudkan program di daerah,” katanya. 

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para tamu dan undangan yang telah hadir dari seluruh penjuru nusantara. 

Gubernur yang akrap disapa Paman Birin ini juga menyampaikan permohonan maaf jika dalam pelayanan dan menyajikan akomodasi dan acara terdapat kekurangan dan tidak berkenan. 

Terkait pelaksanaan Harganas XXVI, Gubernur Kalsel mengajak semua untuk mencintai keluarga. Ia menganjurkan warga agar menghindari pernikahan dini karena bisa berdampak menghambat kesejahteraan dalam membina kehidupan keluarga. 

“Biasanya kalau tidak matang persoalan pernikahan maka kesiapan berkeluarga akan terganggu dan rentan untuk mencapai kematangan dan kemapanan,” ucapnya. 


 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019