Jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Ormas Islam Kabupaten Barito Kuala (Batola) menggelar acara Halal Bihalal, Kamis (4/7).


Acara menghadirkan penceramah yang juga Wakil Ketua MUI Provinsi Kalsel KH Hafiz Anshari diawali pembacaan ayat suci Al-Qur,an oleh qari Wahyu.

Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor berharap, para ulama, sesepuh, tokoh agama, dan pemuka agama untuk partisipasi memberi pemahaman dan pengertian kepada masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan umat.

Mengingat pasca pelaksanaan Pemilu, menurut dia,  sangat marak beredar di media sosial (medsos) sejumlah informasi yang bersifat hasutan, fitnahan, ujaran kebencian, dan lainnya yang berpotensi menimbulkan perpecahan.

“Kita tahu masyarakat Indonesia, terutama di Batola yang notabene sangat relegius biasanya sami’na wa’athana dalam arti apa yang dipetuahkan para ulama, pemuka agama, guru-guru agama, dan para sesepuh akan didengar dan ditaati,”katanya.

Sementara kepada warga masyarakat, Rahmadi mengimbau untuk pandai-pandai memilah dan mencerna informasi dengan tidak langsung menelan mentah-mentah agar mudah terjebak kepada berita yang bersifat hoax yang bisa membawa perpecahan.

“Tentu hal ini tidak sulit jika punya kemauan yang sama untuk menjaga kerukunan dan kedamaian serta kebesaran jiwa menerima siapa pun pemimpinnya,”pungkasnya.

Sementara itu, penceramah KH Hafiz Anshari mengatakan, Indonesia mudah dijajah karena hanya dua hal yakni, karena tidak bersatu serta adanya pengkhianat dari dalam tubuh sendiri.

Mantan Ketua KPU Pusat periode 2009 – 2014 ini mengakui, pada pelaksanaan Pemilu 2019 ini terjadi pergolakan yang amat dahsyat dengan ditandai maraknya berita-berita bohong, ujaran kebencian, fitnah, dan lainnya di medsos.

“Itu terjadi seiring kemajuan teknologi informasi baik gudget maupun smartphone yang memudahkan dalam penyebaran informasi,”ungkapnya.

Apalagi di era sekarang ini, sebut dia, para generasi muda sangat ketergantungan dengan medsos, sehingga perlu diwaspadai setiap informasi yang beredar.

Adanya kewaspadaan ini, menurut Hafiz, sesuai parintah Alquran dalam surah Al-Hujarat yang artinya jika ada berita-berita beredar yang tidak jelas kebenarannya maka haruslah dilakukan chek and rechek terlebih dahulu.

Menyinggung halal bihalal yang dilaksanakan MUI dan PC NU Batola, Hafiz yang juga Guru Gesar Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin mengatakan, hal itu merupakan langkah sangat baik dalam rangka menjalin silaturahim dan kasih sayang antar sesama.
 
“Menjaga persatuan dan kesatuan merupakan amanah Allah yang wajib dilaksanakan,”tandasnya.

Acara berlangsung di Aula Mufakat Kantor Bupati Batola itu dihadiri para anggota Forkopimda, Ketua MUI Batola KH Husaian Ahmad besera pengurus, Ketua PCNU Batola H Iswaldi beserta pengurus, para pimpinan SKPD, para ulama, tokoh agama, pimpinan ormas, dan berbagai lapisan masyarakat.






 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019