Seorang pengamat tari yang merupakan penari senior asal Jakarta, Jhon Tedja Kusuma secara pribadi menilai kalau penampilan sanggar Bima Cili dari HST sangat luar biasa. Garapan tari yang dipersembahkan mempunyai unsur kearifan lokal dan budaya yang kental baik dari segi gerakan maupun musik.

"Dari apa yang sempat saya saksikan dari beberapa Provinsi yang tampil, sanggar Bima Cili layak mendapatkan nominasi juara bersanding dengan lainnya," ujar penari profesional wayang gong jawa tersebut, Rabu (3/7) di Gedung Kesenian Jakarta.

Sanggar Bima Cili sendiri mewakili Kalsel dengan mempersembahkan tari Malamang Aruh yang tampil secara apik pada Gelar Tari Remaja 2019 yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI.

Alunan musik tradisional bernuansa Banjar mengiringi tarian yang dibawakan enam penari wanita dari kelompok tari tradisional Sanggar Bima Cili Tatah  asal Desa Barikin, Kecamatan Haruyan.

Lenggak lenggok gemulai penari tersebut menjadi atraksi yang mampu menghipnotis bahkan memukau ratusan pasang mata yang dihadiri oleh seluruh provinsi se-Indonesia.

Bupati HST, H A Chairansyah yang secara langsung menyaksikan penampilan tersebut mengaku sangat berbangga dan sangat mengapresiasi karena para seniman didaerahnya bisa tampil memukau di event nasional.

"Ini merupakan sebuah prestasi seniman banua, semoga kedepannya seni tari khususnya dan bidang seni lainnya di HST bisa lebih berkembang lagi," ucapnya.

Dalam upaya melestarikan seni dan budaya Banjar di HST, pria yang juga mempunyai darah seni ini mengungkapkan kalau saat ini pemda sudah mengalokasikan anggaran melalui dinas terkait untuk pengembangan dan kegiatan seni dan budaya di HST.

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019