Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan program listrik menyala 24 jam dari PT PLN Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah bagi desa terpencil akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan pendidikan di desa.

Menurut Gubernur di Banjarmasin, Kamis, melalui program tersebut, diharapkan desa-desa terpencil akan lebih cepat maju dan mengejar ketertinggalan.

"Program listrik menyala 24 jam ini akan mempersempit jurang perbedaan antara warga kota dan desa, terutama untuk desa-desa terpencil," katanya.

Sebelumnya, PT PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah melaksanakan program listrik 24 jam mulai dari daerah perkotaan hingga pelosok desa di berbagai wilayah di Kalimantan Selatan.

Senior Manager SDM dan Umum yang juga Plh GM PT PLN Wilayah 6 Sari Indah Damayanti saat Peresmian dan Penyalaan Listrik 24 jam di desa Kabupaten Banjar mengatakan, pihaknya terus berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat bukan hanya di perkotaan tetapi hingga pelosok.

Mewujudkan suplai listrik secara penuh 24 jam tersebut, antara lain dilakukan di Desa Rantau Bujur, Desa Rantau Balai dan Desa Apuai.

Menurut dia, infrastruktur kelistrikan yang telah berhasiI dibangun oleh PLN di desa tersebut adalah Jaringan Tengangan Menengah (JTM) sepanjang 17 kilo meter, sirkuit (kms), serta dua unit trafo dengan kapasitas 100 kilo Volt Ampere (kVA) dan dua unit trafo 25 WA.

"Total investasi yang telah PLN keluarkon sebesar lebih dari Rp8 miliar," katanya.

Menurut Sari, dengan semangat energi dan optimisme, petugas PLN membangun panjang jaringan sejauh 17 kilo meter dengan menembus sirkuit dan rimbunan hutan karet, melewati medan tanah dan bebatuan.

Dalam satu bulan, tambah dia, petugas PLN berhasil membawa listrik sampai ke tiga desa terpencil tersebut.

Tugas selanjutnya adalah, PLN akan tetap memperkuat sinergi serta bekerjasama untuk menjaga agar listrik tetap terus menyala.

"Untuk itu kami mohon bantuan semua masyarakat menjaga keamanan kelistrikan, karenaa terjadinya gangguan terhadap aset kelistrikan," katanya.

Kendala utama penyebab gangguan jaringan distribusi listrik adalah sentuhan pohon, sehingga diperlukan Kesadaran bersama untuk menjaga jaringan dari gangguan pohon untuk menghasilkan listrik yang andal.

Listrik yang handal dan berkualitas, kata Sari, tentunya akan menumbuhkan kepercayaan dan daya tarik investor untuk menanamkan investasi sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kami mohon dengan sangat agar seluruh lapisan masyarakat dapat menjaga kehandalan aliran listrik dengan cara memangkas pohon yang hampir menyentuh jaringan listrik," katanya.

Kesadaran untuk memangkas pohon yang tumbuh di dekat jaringan juga bermanfaat untuk keselamatan bersama.

Melalui kegiatan Peresmian dan Penyalaan Listrik 24 jam tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan dan sinergitas untuk terus membangun kelistrikan tidak hanya untuk Kabupaten Banjar, namun juga dl Kabupaten-Kabupaten lain di Provinsi kalsel
.
Pada kesempatan tersebut, juga disampaikan, bahwa PLN melalui Prgram Gemerlap Lebaran 2019 memberikan potongan biaya tambah daya Iistrik sebesar 50 persen untuk pelanggan dengan daya golongan daya 220 Volt Ampere (VA) hingga 197 kilo Volt Ampere (kVA) dan tambah daya listrik khusus untuk rumah ibadah gratis.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019