Kebutuhan darah untuk memenuhi calon pasien yang berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Andi Abdurrahman Noor Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, rata-rata mencapai 300 kantong/bulan.

Direktur RSUD Tanah Bumbu, dr. Arman melalui Kepala Tata Usaha, Shaleh di Batulicin, Sabtu, mengatakan stok darah dari berbagai golong yang ada di rumah sakit mencapai 120 kantong.

"Golongan darah yang paling sulit didapatkan dan sering kehabisan yakni golongan darah AB. Memang golongan darah tersebut agak langka dan kebanyakan orang jarang memiliki golongan darah tersebut," kata Shaleh.

Dia mengatakan, pada bulan Suci Ramadhan pihak rumah sakit sempat kehabisan stok darah semua jenis golongan akibat minimnya masyarakat untuk mendonorkan darahnya.

Tingginya kebutuhan darah di rumah sakit juga di picu banyaknya jumlah pasien yang memerlukan transfusi darah seperti ibu melahirkan, kecelakaan, kangker dan cuci darah.

Rata-rata jumlah pasien yang berobat di RSUD Tanah Bumbu yang memerlukan darah kurang lebih mencapao sepuluh orang/hari, sehingga stok darah sangat diperlukan apabila sewaku waktu tenaga media memerlukan.

Untuk memenuhi kebutuhan darah, pihak rumah sakit terus melakukan koordinasi dengan PMI Tanah Bumbu untuk melakukan penggalangan donor darah di seluruh instansi, kampus dan sekolah.

Data terahir jumlah darah yang di sampaikan oleh pihak PMI kepada pihak rumah sakit dari hasil penggalangan donor darah sebanyak 59 kantong berbagai jenis golongan.

"Kami sangat berharap kepada seluruh warga agar dapat menyumbangkan darahnya dengan melakukan donor darah di pusat pelayanan kesehatan terdekat guna membantu calon pasien yang memerlukan," tuturnya.

Menurut Shaleh, banyak manfaat yang dirasakan apa bila kita sering melakukan donor danar salah satunya badan kita semakin sehat karena adanya regenerasi sel darah tubuh manusia.

Selain itu juga sapat menurunkan reko kangker, menurunkan resiko penyakit jantung dan pembukuh darah serta dapat menurunkan penyakit kolesterol.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019