Mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unamed) mencoba membuat spray anti air dari daun pisang yang dinamakan Hydrophobic Spray.
"Kegiatan itu merupakan pelaksanaan dari lulus Program Kreativitas Mahasiswa dengan bidang Kegiatan Penelitian Eksakta (PKM-PE)," kata Ketua PKM-PE Unimed Dian Wardana di Medan, Sabtu.
Penelitian Hydrophobic Spray, menurut dia, terinspirasi dari jatuhnya air pada permukaan daun dan akhirnya jatuh.
"Fenomena ini terjadi akibat adanya zat lilin dalam setiap daun tumbuhan," ujar Dian.
Ia menyebutkan, adapun tumbuhan yang cukup potensial di Sumatera Utara untuk dijadikan Hydrophobic Spray adalah pisang.
Sehubungan dengan itu, bahan baku yang digunakan berasal dari daun pisang.
"Kami berharap agar Hydrophobic Spray ini nantinya dapat menjadi spray anti air yang simple, praktis, dan mudah dibawa kemanapun, sehingga dapat melindungi diri atau barang tertentu dari kebasahan yang diakibatkan oleh air," jelas dia.
Dia menambahkan, kondisi cuaca yang tidak menentu terkadang tidak sebanding dengan persiapan.Seperti saat kondisi hujan, orang-orang berupaya untuk melindungi dirinya atau barang pribadinya dari air.
Namun tidak jarang seseorang tidak membawa pelindung hujan seperti payung atau jas hujan akibat bentuknya yang cukup besar.
"Warga saat ini lebih memilih hal-hal yang bersifat simple, praktis dan mudah dibawa kemana-kemana," katanya.
Tim PKM-PE Unimed diketuai oleh Dian Wardana yang beranggotakan Ahmad Ramadhan dan Rizka Alfi Fadhilah, serta pembimbing Drs. Eddyanto, PhD.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kegiatan itu merupakan pelaksanaan dari lulus Program Kreativitas Mahasiswa dengan bidang Kegiatan Penelitian Eksakta (PKM-PE)," kata Ketua PKM-PE Unimed Dian Wardana di Medan, Sabtu.
Penelitian Hydrophobic Spray, menurut dia, terinspirasi dari jatuhnya air pada permukaan daun dan akhirnya jatuh.
"Fenomena ini terjadi akibat adanya zat lilin dalam setiap daun tumbuhan," ujar Dian.
Ia menyebutkan, adapun tumbuhan yang cukup potensial di Sumatera Utara untuk dijadikan Hydrophobic Spray adalah pisang.
Sehubungan dengan itu, bahan baku yang digunakan berasal dari daun pisang.
"Kami berharap agar Hydrophobic Spray ini nantinya dapat menjadi spray anti air yang simple, praktis, dan mudah dibawa kemanapun, sehingga dapat melindungi diri atau barang tertentu dari kebasahan yang diakibatkan oleh air," jelas dia.
Dia menambahkan, kondisi cuaca yang tidak menentu terkadang tidak sebanding dengan persiapan.Seperti saat kondisi hujan, orang-orang berupaya untuk melindungi dirinya atau barang pribadinya dari air.
Namun tidak jarang seseorang tidak membawa pelindung hujan seperti payung atau jas hujan akibat bentuknya yang cukup besar.
"Warga saat ini lebih memilih hal-hal yang bersifat simple, praktis dan mudah dibawa kemana-kemana," katanya.
Tim PKM-PE Unimed diketuai oleh Dian Wardana yang beranggotakan Ahmad Ramadhan dan Rizka Alfi Fadhilah, serta pembimbing Drs. Eddyanto, PhD.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019