Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Khuzaimi mengakui adanya keinginan mengubah bentuk atau desain angkutan wisata berupa klotok (perahu bermesin) dari yang selama ini digunakan di wilayah Kota Banjarmasin.

Menurutnya kepada ANTARA Kalsel, Senin perubahan bentuk klotok tersebut akan dilakukan secara bertahap, untuk tahap pertama ini akan dirubah sebanyak dua buah klotok wisata dari sebanyak 80 buah yang beroperasi saat ini.

Bentuk klotok yang didesain nantinya tidak terlalu merubah bentuk yang selama ini ada karena itu merupakan ciri khas dan hasil kebudayaan masyarakat daerah ini.

Artinya klotok tetap berkubung (beratap) tetapi bentuk atapnya hanya separu dari luas klotok, sedangkan separu klotok dibuat tidak beratap tetapi dibuat tempat duduk atau kedudukan yang secara terbuka, agar wisatawan memudahkan menyaksikan secara leluasa alam lingkungan di saat susur sungai.

Proses pembuatan kapal klotok tersebut kini sedang dikerjakan sehingga bentuk ini bisa diterima oleh masyarakat serta pemilik klotok itu sendiri.

Karena sebelumnya ada keinginan untuk merubah bentuk klotok dari selama ini beratap kepada bentuk klotok yang tidak beratap, alasannya dengan beratap maka penumpang suka duduk di atas atap klotok yang dinilai rawan kecelakaan.

Tetapi keinginan merubah bentuk seperti itu kurang disetujui oleh pemilik klotok karena menurut mereka, selain merubah keaslian klotok juga merubahnya tentu menelan biaya mahal.

Makanya untuk mudahnya kita ambil jalan tengah, separtu klotok ada atapnya separu klotok lagi yang ada atapnya.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019