Dari target luas PSR 2019 yang mencapai 200 ribu hektare, sebanyak 28.276 ha telah mendapatkan dana PSR.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Perekonomian menyatakan realisasi penyaluran dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) 2019 mencapai Rp264 miliar atau 37 persen dari target penyaluran tahun ini.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Musdhalifah Machmud di Jakarta, Rabu, mengatakan dari target luas PSR 2019 yang mencapai 200 ribu hektare, sebanyak 28.276 ha telah mendapatkan dana PSR.

Sekitar 39.989 ha dalam proses penyaluran Dana PSR di BPDPKS, lanjutnya dan sejumlah 16.960 ha dilakukan verifikasi bertahap melalui Aplikasi PSR.

Menurut dia, pihaknya sedang melakukan proses perbaikan tata kelola perkebunan kelapa sawit dengan menerapkan berbagai cara salah satunya dengan memperbaiki pola budi daya yang dilakukan petani lewat program peremajaan sawit rakyat (PSR).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat serta melakukan pendataan luas lahan petani.

Baca juga: PTPN V gandeng APKASINDO akselerasi peremajaan sawit rakyat

"Data pekebun saat menjadi penting, dan kami sedang melakukan kerja sama dengan lembaga terkait seperti BIG (Badan Informasi Geospasial) dan Kementerian terkait," katanya dalam acara FGD Sawit Berkelanjutan: Diskusi Sawit Bagi Negeri Vol 3 dengan tema “Peluang Pasar Sawit Berkelanjutan Indonesia” yang diadakan majalah InfoSAWIT.

Selain penerapan peremajaan sawit rakyat, komitmen pemerintah terhadap lingkungan juga dilakukan melalui kebijakan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) . Semenjak 2011 sampai 2019 realisasi perkebunan kelapa sawit yang tersertifikasi ISPO seluas 4.115.434 ha atau 29,3 persen dari total lahan 14,3 juta ha.

Produksi CPO yang telah tersertifikasi ISPO mencapai 11,57 juta ton CPO atau 31 persen dari total produksi CPO 37,8 juta ton/ha.

Sementara itu Managing Director Sustaiability and Strategic Stakeholder Engagement Golden Agri Resources Ltd, Agus Purnomo mengatakan, pihaknya mendukung misi pemerintah Indonesia untuk meremajakan 20 ribu ha lahan perkebunan rakyat.

Untuk itu pihaknya menetapkan target dukungan sebesar 17,5 persen (35.000 ha) dari target tersebut, melalui program peremajaan petani yang berada di sekitar kebun, meningkatkan produktivitas petani sebesar 5-6 ton CPO/ha/tahun, serta menciptakan proses produksi dan konsumsi yang berkelanjutan melalui kerja sama multi pihak (SDG 12 and 17).

Imam A. El Marzuq dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) mengungkapkan, produsen minyak sawit berkelanjutan di dunia dikuasai oleh tiga produsen yakni Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Baca juga: Asosiasi minta pemerintah permudah syarat peremajaan sawit rakyat
 

Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019