Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Doni Monardo mengatakan pihaknya siap menambah jumlah helikopter untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Tengah.

"Kita siap. BNPB akan siap sesuai dengan permintaan pemerintah provinsi," kata Doni di Palangka Raya, Minggu.

Dia menambahkan bahwa pihaknya juga siap mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi penyebab timbulnya kabut asap.

"Intinya kedatangan kami untuk memberi semangat untuk pemerintah di Kalteng termasuk TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat dalam pencegahan karhutla," katanya.

Dia pun mengajak masyarakat tidak lagi membakar lahan dan hutan untuk kepentingan pribadi karena jika sudah terbakar lahan gambut akan sangat sulit dipadamkan.

"Untuk itu saya juga ajak awak media turut mengungkap dan menyebarkan informasi dimana lokasi kebakaran termasuk menyebarkan nama pemilik lahan," katanya.

Melalui hal itu diharapkan masyarakat akan memberikan efek jera serta semakin menyadarkan seluruh pihak bahwa karhutla akan banyak menimbulkan kerugian di berbagai sektor.

Pernyataan itu diungkapkan dia dalam acara rapat koordinasi penanggulangan darurat bencana kebakaran dan lahan tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar di Kota Palangka Raya.

Rapat yang dilaksanakan di ruang VIP Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya itu sendiri diikuti oleh jajaran satgas karhutla dan pemerintah provinsi serta sejumlah perwakilan pemerintah daerah di Kalteng.

Sementara Sekda Kalteng, Fakhrizal Fitri menerangkan bahwa sampai saat ini ada enam helikopter water bombing dan satu helikopter patroli.

"Dalam rangka mengatasi Karhutla, saat ini dari 13 kabupaten/kota di Kalteng sebanyak tujuh kabupaten dan satu kota telah menetapkan status siaga darurat," katanya.


Baca juga: Kepala BNPB: Karhutla 99 persen terjadi akibat ulah manusia

Baca juga: Asap karhurla mulai ganggu kesehatan warga Pekanbaru

 

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019