Jakarta (ANTARA) - Gelandang klub Arema FC Muhammad Rafli mengaku dirinya nyaman ketika diplot menjadi penyerang di tim nasional U-23 Indonesia yang saat ini disiapkan untuk mengikuti SEA Games 2019 di Filipina.

"Saya menganggap perpindahan posisi itu sebagai latihan. Saya belajar menyempurnakan kemampuan gelandang di Arema, tetapi di timnas U-23 saya selalu siap bermain sebagai penyerang," ujar Rafli di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Gol menit akhir gagalkan kemenangan Persija atas Arema

Pemain berusia 20 tahun menilai, dengan kemampuannya mengisi dua posisi, dia dapat memberikan kontribusi kepada timnas U-23 yang dilatih Indra Sjafri. Apalagi, di SEA Games 2019, timnas U-23 akan menjalani laga yang padat.

"Itu membuat pelatih Indra Sjafri membutuhkan pemain yang mampu mengisi dua sampai tiga posisi. Mereka dapat menutupi pemain yang absen karena mendapatkan kartu atau cedera," kata Rafli menambahkan.

Sementara terkait posisi terbaiknya di lapangan, Rafli menyerahkan semuanya kepada pelatih baik itu Milomir Seslija di Arema FC maupun Indra Sjafri di timnas U-23.

"Mereka yang tahu kebutuhan tim," kata dia pemain berusia 20 tahun itu.

Muhammad Rafli memang memiliki peran yang berbeda di klub dan timnas. Dia selalu diplot sebagai gelandang di Arema. Di posisinya itu, dia belum mencetak gol selama turun di Shopee Liga 1 musim 2019.

Sementara di tim nasional U-23, nama Rafli selalu ditempatkan sebagai penyerang tengah. Performanya sebagai 'striker' pun termasuk oke.

Rafli menjadi pencetak gol terbanyak di turnamen Piala Merlion 2019 di Singapura dengan koleksi tiga gol.

Baca juga: Penyerang Indonesia top skor Piala Merlion saat tuan rumah berjaya

Baca juga: Laga uji coba, timnas U-23 Indonesia hadapi Iran di Papua

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019