Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp21,45 triliun dari lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total penawaran masuk Rp43,27 triliun.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.

Untuk seri SPN03191031, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,65415 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 31 Oktober 2019 ini mencapai Rp5,45 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,8 persen.

Untuk seri SPN12200410, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,83981 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 10 April 2020 ini mencapai Rp4,17 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,95 persen.

Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,70996 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp10,38 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,68 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,1 persen.

Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp11,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,28048 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp19,66 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7 persen ini mencapai 7,25 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,45 persen.

Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,54863 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp2,43 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,51 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,67 persen.

Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,8091 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp0,52 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 7,8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,9 persen.

Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,96389 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp0,64 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,94 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,12 persen.

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019