Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat berencana memanggil pihak maskapai penerbangan Sriwijaya Air untuk memberikan klarifikasi terkait kondisi pesawat yang akhir-akhir ini mengalami masalah.

Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat, Agustinus Kadakolo di Manokwari, Jumat, menyebutkan pesawat Sriwijaya Air yang beroperasi di Papua Barat sudah tidak layak.

"Sriwijaya masih mengoperasikan pesawat Boeing 737 seri 300 dan 500. Pesawat ini sudah terlalu tua harus diremajakan," kata dia.

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air kembali alami masalah di Manokwari

Agustinus menyebutkan, masyarakat Papua Barat harus mendapat pelayanan yang baik dan faktor keselamatan harus menjadi pertimbangan dalam setiap penerbangan.

"Sudah beberapa kali mengalami masalah di Manokwari juga di Sorong. Badan pesawat memang masih kelihatan baru tapi sejatinya itu pesawat tua," katanya.

Selain memanggil maskapai, katanya, Pemprov pun akan melayangkan surat kepada Dirjen Perhubungan untuk meninjau kembali kelayakan pesawat Sriwijaya Air, terutama yang melayani rute penerbangan ke wilayah Papua Barat.

Baca juga: Sriwijaya Air berharap terbang malam di Papua

Menurut dia, maskapai Sriwijaya Air harus terbuka kepada publik dan tidak memaksakan pesawat tua yang selama ini beroperasi.

Branch Manager Sriwijaya Air Cabang Manokwari, I Gusti Ngurah Putu Chrisna pada kesempatan terpisah mengatakan, pesawat milik maskapainya masih layak terbang. Sebelum beroperasi, semua sudah melalui proses uji kelayakan yang dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

"Pesawat kita layak dan release oleh Dirjen Perhubungan Udara untuk aircraft kita. Untuk technical reason kita tidak memprediksi namun Sriwijaya Air selaku member dari Garuda Indonesia selalu mengutamakan safety," kata Gusti.

Baca juga: Menambatkan hati di Danau Sentani Bersama Sriwijaya Air, destinasi alternatif Papua

Pesawat Sriwijaya pun, kata dia, sudah mengalami peremajaan. Pihaknya belum bisa mengoperasikan pesawat Boeing 737 seri 800 NG karena kondisi runway Bandar Udara Rendani Manokwari belum mendukung.

"Untuk memastikan kondisi pesawat kami melakukan perawatan secara rutin, apalagi maintenance kami dilakukan oleh Garuda Maintenance Fasility," katanya lagi.

Pewarta: Toyiban
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019