Diharapkan dengan beroperasinya bandara baru ini, nantinya selain mempersingkat dan mempermudah masyarakat keluar daerah, juga investor lebih tertarik dan lebih banyak berinvestasi ke daerah ini
Muara Teweh (ANTARA) - Bandar Udara H Muhammad Sidik di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang saat ini dalam proses pembangunan, ditargetkan mulai beroperasi pada 2020.

"Guna mendukung percepatan dan pembangunan tersebut pada 2019 Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp99 miliar untuk penyelesaian pekerjaan bandara," kata Kepala Bandara Beringin Muara Teweh Jarot Nugroho di Muara Teweh, Jumat.

Hal itu disampaikan Jarot usai bertemu Bupati Barito Utara Nadalsyah di ruang kerja bupati untuk melaporkan perkembangan pembangunan bandara baru itu didampingi Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Sekda Jainal Abidin dan Kepala Dinas Perhubungan setempat Fery Kusmiadi.

Menurut dia, dari anggaran yang dialokasikan tersebut, banyak pembangunan yang akan dibangun tahun ini yakni ada tiga macam yang merupakan prioritas.

"Dari tiga item tersebut yang saat ini sedang dikerjakan  pembangunan rekontruksi runway, halaman parkir dan rehab terminal, ini belum termasuk peralatan di dalamnya serta pembangunan fasilitas lainnya," katanya.

Dia mengatakan, untuk waktu pengerjaan tiga macam tersebut yaitu satu tahun pekerjaan dengan target pada tahun depan bandara baru tersebut bisa berfungsi (fungsional) dan bisa dioperasikan. Sementara untuk bandara baru ini, nantinya direncanakan menggunakan pesawat ATR-72.

Baca juga: Bandara Muhammad Sidik Barito Utara gagal beroperasi akhir 2016

"Diharapkan dengan beroperasinya bandara baru ini, nantinya selain mempersingkat dan mempermudah masyarakat keluar daerah, juga diharapkan para investor lebih tertarik dan lebih banyak berinvestasi ke daerah ini," kata Jarot.

Bandara HM Sidik Muara Teweh dengan panjang landasan pacu 1.400 meter dan lebar 30 meter ini merupakan salah satu dari 15 pembangunan bandara baru sebagai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Sementara Bupati Barito Utara Nadalsyah mengatakan pihaknya sudah mendengarkan paparan dari PPTK Bandara terkait tentang fungsional bandara baru H Muhammad Sidik. Dan pada tahun ini mendapat kucuran dana sebesar Rp99 miliar dari pemerintah pusat.

Pada akhir 2018 lalu, Bupati Nadalsyah ada pertemuan (rapat) dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara dan dihadiri sekitar 30 bupati dan walikota yang saat itu hadir di Istana Negara.

"Pada rapat itu, saya langsung mengusulkan terkait pembangunan bandara baru H Muhammad Sidik ini. Dan saya jelaskan bahwa bandara ini sudah beberapa tahun belum selesai. Sebelum saya menjabat sebagai bupati hingga periode pertama masa jabatan juga belum selesai dan pada akhir 2018 titik terang fungsional bandara ini belum terlihat," katanya.

Menurut dia, pada rapat itu Presiden RI langsung merespon apa yang telah kita sampaikan terkait dengan pembangunan bandara baru tersebut.

"Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp99 miliar untuk penyelesaian pekerjaan Bandara Baru tersebut," ujarnya.

Dana sebesar Rp99 miliar itu akan berakhir dan harus terserap sampai akhir Desember 2019. Yang berarti bahwa bandara baru ini harus selesai pada akhir tahun ini dan fungsional pada tahun depan sudah bisa digunakan untuk penerbangan.

Untuk tahap awal, pemindahan penerbangan dari bandara Beringin ke Bandara baru.

"Kita akan melakukan uji coba selama dua atau tiga bulan dengan pesawat yang ada saat ini yaitu Susi Air, apakah layak untuk digunakan untuk pesawat jenis ATR 42 dan ATS 72.Mudah-mudahan Bandara HM Sidik, tidak hanya sebagai bandara transit, tetapi menjadi bandara tujuan langsung dengan pesawat berbadan besar seperti jenis Boeing dan Airbus," ujarnya.

Baca juga: Bupati Barito Utara harapkan bandara Muhammad Sidik segera beroperasi
 

Pewarta: Kasriadi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019