Lumajang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan ritual "Ngaturang Bakti Penganyar" serangkaian upacara "Ida Bethara Turun Kabeh" di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur.

"Seluruh rangkaian, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan maupun penyediaan sarana prasarana dilakukan secara bersama oleh umat Hindu baik dari luar Kabupaten Lumajang (termasuk Bali) maupun umat Hindu yang ada di Kabupaten Lumajang," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati usai melaksanakan persembahyangan di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Senduro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu malam.

Hal tersebut, lanjut dia, menggambarkan adanya akulturasi budaya antara Hindu di Bali dan Hindu di Jawa Timur. "Ini juga menggambarkan keharmonisan, toleransi serta kerjasama dalam melaksanakan upacara keagamaan," ucapnya didampingi Tjokorda Putri Hariani Ardana Sukawati itu.

Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu juga menyampaikan apresiasi atas respons positif masyarakat yang ada di sekitar wilayah pura. Bahkan, Bupati Lumajang Thoriqul Haq hadir saat puncak karya sangat respons terkait kendala di pura ini, salah satunya masalah parkir.

"Begitu kami sampaikan, Beliau langsung meninjau lokasi untuk mencari tempat yang bisa dikembangkan menjadi tempat parkir. Jadi sangat responsif. Hal ini bisa kita lihat bagaimana jalan yang di bawah itu diperlebar," ujarnya.

Dengan adanya Pura Mandara Giri Semeru Agung, Pemerintah Lumajang melihat banyak manfaatnya bagi masyarakat yang ada di kawasan pura, karena kesejahteraan mereka semakin meningkat.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan ritual "Bakti Penganyar" merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Pemprov Bali serta kabupaten/kota se-Bali setiap tahunnya.

Keberadaan Pura Mandara Giri Semeru Agung ini memiliki semangat spiritual yang sangat penting bagi pulau, rakyat dan kesejahteraan Bali. Untuk itu wajib bagi masyarakat Hindu Bali "ngaturang bakti" di pura ini.

Dewa Indra menambahkan, dalam upaya membangun Bali sesuai dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" maka perlu akselerasi pembangunan secara sekala (jasmani/fisik) maupun niskala (rohani).

"Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, kita yakini selain upaya pembangunan secara fisik/sekala, juga perlu dukungan secara niskala, restu dari Ida Bethara (Tuhan), untuk itu akselerasi pembangunan baik sekala maupun niskala, keduanya kita lakukan secara bersama-sama," ucapnya.

Bakti penganyar yang dipuput (dipimpin) oleh Ida Pedanda Mas Dwija Putra dari Griya Mas Taman Sari, Baturiti Tabanan juga turut dihadiri oleh Ketua PHDI Bali Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana berserta Kepala Organisasi Perangkat Daerah dan jajaran di lingkungan Pemprov Bali.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan dana punia kepada panitia karya atau upacara yang diserahkan langsung oleh Sekda Provinsi Bali mewakili Gubernur Bali.

Sebelum melaksanakan bakti penganyar ke Pura Mandara Giri Semeru Agung, Sekda Provinsi Bali dengan didampingi jajaran Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Bali melaksanakan persembahyangan di Pura Agung Blambangan, Tembok Rejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.***3***

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019