Bandung (ANTARA) - Ketua DPRD Jawa Barat berbagi pengalamannya terkait terbang menggunakan pesawat dari Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati, Kabupaten Majalengka, rasa nyaman adalah pengalaman yang dirasakannya saat terbang dari bandara tersebut.

"Bahagia sekali saya bisa terbang dari Bandara Kertajati, nyaman sekali saat kita 'take off' dan 'landing', sangat berbeda ketika terbang dari Bandara Husein Sastranegara Bandung," kata Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Kamis.

Landasan sepanjang 3.000 meter yang dimiliki oleh Bandara Kertajati, membuat penumpang merasa nyaman setiap pesawat terbang yang hendak lepas landas atau mendarat di bandara tersebut.

"Mungkin semua tahu, kalau di Bandara Husein itu (karena landasan pendek) kalau 'take off' atau 'landing' itu kerasa banget pesawat seperti di rem, nah kalau di Bandara Kertajati itu tidak demikian, pokoknya nyaman lah," kata dia.

Ineu mengaku bangga karena dirinya selaku pimpinan DPRD Jawa Barat dan pernah menjadi pimpinan komisi di DPRD Jawa Barat menjadi salah satu saksi sejarah lahirnya Bandara Kertajati.

"Waktu menjadi pimpinan komisi dan jadi pimpinan DPRD Jabar, alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk ikut memperjuangkan dari pembebasan lahan memantapkan DED sampaikan akhirnya dibantu pemerintah pusat hingga akhirnya Bandara Kertajati bisa terwujud," kata dia.

Politisi perempuan yang akrab disapa Teh Ineu ini optimistis pemindahan penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati ini akan berdampak besar bagi perekonomian di Provinsi Jawa Barat.

"Kalau tidak salah saat ini baru 58 penerbangan ya, saya yakin dengan segala fasilitas yang dimiliki Bandara Kertajati ini akan bertambah (jumlah penerbangan) lainnya," kata Ineu.

Untuk memaksimalkan Bandara Kertajati, lanjut Ineu, pihaknya mendorong agar pembangunan akses penunjang seperti Jalan Tol Cisumdawu segera dirampungkan pembangunannya.

"Memang yang masih menjadi kendala itu akses menuju bandara, tapi saya optimistis Tol Cisumdawu ini bisa segera rampung seperti yang ditargetkan  Menhub tol ini bisa beroperasi di akhir tahun 2020," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019