Jakarta (ANTARA) - Bagi remaja yang gemar berolahraga dengan intensitas tinggi hingga tiga sampai lima kali dalam sepekan, sangat dianjurkan untuk diimbangi dengan mengonsumsi makan makanan bergizi.

Hasil penelitian ahli fisiologi olahraga Dr dr Jajat Darajat Kusumah Negara Sp.Pd M.Kes AIFO dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang dipresentasikan pada Promosi Doktor di Jakarta, Rabu, mengungkapkan bahwa anak remaja yang berolahraga futsal lima kali seminggu bisa meningkatkan kadar Malondialdehide (MDA) yang berkaitan dengan radikal bebas meningkat pada tubuh.

Selain MDA yang meningkat, remaja yang berolahraga futsal lima kali seminggu juga meningkatkan hormon kortisol yang berkaitan dengan stress. Terlalu berlebihan berolahraga juga memengaruhi peningkatan stress fisik dan stress psikis.

Namun bagi remaja yang berolahraga futsal tiga kali seminggu, kadar MDA dan kortisol jauh menurun. Bahkan yang meningkat adalah neuroplastisitas atau regenerasi saraf di otak yang sangat berpengaruh pada fungsi kognisi seperti peningkatan atensi, memori, kreativitas, berpikir kritis dan lain-lain.

"Dengan MDA yang meningkat perlu disosialisasikan anak remaja harus makan sayur dan buah yang mengandung antioksidan. Perlu edukasi selain olahraga, tapi jiga edukasi kesehatan, pentingnya antioksidan terhadap tubuh," kata Jajat.

Oleh karena itu Jajat sangat menganjurkan agar anak-anak remaja menjaga asupan makanan yang bergizi dan berkualitas. Namun dia sangat menyayangkan kondisi asupan makanan remaja di sekolah-sekolah yang cenderung jajan makanan di pinggir jalan yang tidak sehat.

Namun bagi seseorang yang memiliki aktivitas biasa tanpa olahraga intens dan berlebihan, kebutuhan nutrisi tubuh dapat terpenuhi dari makanan sehari-hari.
Baca juga: Olahraga satu-dua jam per hari paling baik untuk remaja
Jajat menyebutkan kurangnya nutrisi tubuh bagi remaja yang senang berolahraga seperti lima kali futsal dalam seminggu bisa berdampak buruk pada kesehatannya di masa mendatang. Efeknya, kata Jajat, bukan jangka pendek melainkan 10 tahun hingga 20 tahun kemudian.

Hasil disertasi Jajat mengungkapkan bahwa olahraga futsal tiga kali seminggu dengan durasi 60 menit dapat meningkatkan fungsi kognitif.

Fungsi kognitif yang diketahui meningkat dari regenerasi saraf otak (neuroplastisitas) berdampak pada peningkatan atensi, fungsi eksekutif, kontrol diri, memori, dan rasa percaya diri remaja. Selain itu olahraga futsal juga menstimulasi remaja untuk berpikir kritis dan kreatif, yang mana dilakukan saat variasi gerak saat berolahraga.
Baca juga: Gaya hidup pengaruhi kebugaran remaja masa kini
Baca juga: Studi Temukan Gizi Buruk Bahayakan Paru-Paru Remaja

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019