Saat ini tersedia bantuan beras untuk kejadian bencana luar biasa sebanyak 200 ton di tingkat provinsi, 100 ton di tingkat kabupaten dan kota, dan stok untuk bantuan reguler terdapat lima ton beras setiap kabupaten dan kota.
Palembang (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan memastikan stok beras bantuan bencana untuk masyarakat di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi setempat cukup dan aman.

"Stok beras bantuan bencana telah di cek aman, jumlahnya di masing-masing tingkatan tersedia sesuai dengan ketentuan," kata Kepala Dinas Sosial Sumsel, Rosyidin Hasan di Palembang, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa sebagai gambaran sekarang ini tersedia bantuan beras untuk kejadian bencana luar biasa sebanyak 200 ton di tingkat provinsi.

Kemudian, kata dia, juga tersedia 100 ton di tingkat kabupaten dan kota, sedangkan stok untuk bantuan reguler terdapat lima ton beras setiap kabupaten dan kota.

Sesuai dengan ketentuan, katanya, saat ini di setiap kabupaten dan kota memiliki stok bantuan untuk korban bencana berupa bahan makanan untuk orang dewasa dan anak-anak, selimut, tenda penampungan sementara, dan peralatan evakuasi.

Dia menjelaskan, pada musim kemarau ini kemungkinan terjadi sejumlah bencana yang berpotensi menimbulkan permasalahan sosial di wilayah provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu seperti bencana kekeringan, kebakaran hutan, dan lahan pertanian.

Untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana dampak negatif musim kemarau 2019 ini, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan sehingga jika terjadi bencana para korban dapat segera dibantu dan bisa dihindari timbulnya permasalahan sosial.

Bantuan untuk para korban bencana tersebut, katanya, saat ini disimpan di gudang bantuan bencana milik Dinas Sosial Sumsel dan masing-masing kabupaten/kota, serta gudang milik Bulog.

"Bantuan tersebut sewaktu-waktu siap didistribusikan oleh petugas Dinas Sosial dan sukarelawan taruna siaga bencana (Tagana) kepada masyarakat di kabupaten dan kota yang mengalami bencana," katanya.

Melalui berbagai persiapan tersebut diharapkan jika terjadi bencana dampak negatif musim kemarau di provinsi ini dapat segera ditanggulangi sehingga bisa dihindari timbulnya permasalahan sosial di daerah yang mengalami bencana, demikian Rosyidin Hasan.

Baca juga: Dinsos Sumsel bentuk kampung siaga bencana bertahap

Baca juga: Sikap tidak membakar saat kemarau cegah Karhutla

Baca juga: Sumsel alami 176 bencana ekologis, sebut Walhi

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019