Berhenti sejenak sebelum melewati perlintasan sebidang, melihat kanan kiri setelah yakin aman baru melintas
Jakarta (ANTARA) - PT KAI (Persero) kembali mengingatkan agar masyarakat yang hendak melintasi perlintasan kereta api di palang pintu tidak terjaga agar meningkatkan kewaspadaan, yaitu dengan melihat kanan dan kiri untuk mengetahui ada atau tidak kereta hendak lewat.

"Berhenti sejenak sebelum melewati perlintasan sebidang, melihat kanan kiri setelah yakin aman baru melintas," kata Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia Edy Kuswoyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Selain itu diharapkan juga kerja sama dari Pemerintah Daerah untuk dapat berperan aktif mengawasi dan menjaga perlintasan yang tidak terjaga dalam rangka peningkatan program keselamatan di jalur kereta api sesuai program yang telah dicanangkan.

Edy mengatakan itu menanggapi Kereta Api Jayabaya relasi Pasar Senen Jakarta-Malang tertemper mobil pada perlintasan resmi tidak terjaga antara Stasiun Hargelis-Cilegeh Sabtu, 29 Juni 2019, pukul 15.15.WIB yang menimbulkan tujuh korban jiwa meningal dunia.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan selalu berusaha meningkatkan keselamatan di palang pintu darurat yang tidak terjaga dan tidak henti hentinya mengimbau  masyarakat selalu mematuhi peraturan berlaku dan selalu waspada, hati hati sebelum melintas di diperlintasan.

“Info yang kami terima, Mobil Daihatsu Terios yang melintas di perlintasan tersebut, langsung melintas tanpa tengok kanan dan kiri, bersamaan dengan datangnya KA Jayabaya, relasi Pasar Senen - Malang,” kata Edy

KA Jayabaya dengan jumlah rangkaian delapan kereta ekonomi dan satu kereta makan, dengan jumlah kapasitas 608 penumpang.

Dia mengatakan kecelakaan ini terjadi JPL 99 km 143+1 perlintasan tidak terjaga, tanpa palang pintu yang menghubungkan antara desa Jaya Mulya Kecamatan Kroya, Indramayu.

Menurut beberapa saksi mata, saat mobil Daihatsu Terios Nopol E 1826 RA melintas pengemudi tidak melihat kanan kiri, memaksakan diri menerobos palang pintu darurat yang hendak ditutup warga.

Tiba tiba mesin kendaraan mati ditengah rel kereta dan oleh saksi berusaha untuk didorong mundur tetapi kereta semakin dekat dan tidak memungkinkan untuk tertolong, kecelakaan tak bisa dihindarkan.

Mobil terseret lebih kurang 100 meter dan mengalami rusak parah. Semua penumpang dan pegemudi berjumlah tujuh orang meninggal dunia, termasuk seorang ibu yang sedang hamil enam bulan.

Identitas korban sebagai berikut, H. Tasdan (47 tahun), Hj Dian Kudprihatini (hamil, umur 30 tahun), Muti Amrilah (lima tahun), Turi Mulyati(50 tahun), Ajtmadja Akmal (19 tahun), Yati (50 tahun), Doin (19 tahun).

Pascakejadian, mobil Daihatsu Terios Nopol E 1826 RA berhasil dievakuasi oleh Petugas dibantu oleh warga jam 16.50 WIB dan dinyatakan aman. Para korban meninggal meninggal di Bawa Ke RSU Bhayangkara Losarang Indramayu.

Baca juga: Polisi identifikasi tujuh korban tewas tertabrak kereta di Indramayu
Baca juga: Tujuh orang tewas tertabrak kereta api di Indramayu
 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019