Pontianak (ANTARA) - Nurul Komarian (4) balita korban tenggelam di Sungai Sukalanting, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, karena terlempar saat motor air yang ditumpangi bersama keluarga dan belasan penumpang lainnya oleng hingga tenggelam, Jumat (21/6) kemarin, ditemukan meninggal oleh Tim SAR gabungan Pontianak.

"Sebanyak 35 orang, mulai dari keluarga, warga dan Tim SAR gabungan ikut dalam pencarian korban tenggelam, menggunakan satu kapal cepat (speed boat) dan delapan unit KM, dan korban ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB dalam keadaan meninggal sekitar 20 meter arah hilir lokasi korban tenggelam," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika di Pontianak, Minggu.

Ia menjelaskan, sekitar pukul 15.25 WIB korban dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga, dengan ditemukannya korban, maka pencarian selesai dan ditutup.

Sebelumnya, menurut Hery, kejadian tenggelamnya KM penumpang itu sekitar pukul 10.00 WIB. Dari informasi yang didapat korban hendak menyeberang bersama keluarga dari Parit Setia, Desa Sungai Asam, menuju Parit Bangkalan, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, menggunakan jasa penyeberangan motor air.

"Sekitar 30 meter tiba di Parit Bangkalan motor air yang ditumpangi korban dan keluarga dihantam gelombang dari speed boat yang melintas, dan menyebabkan korban jatuh, sementara motor air yang ditumpangi korban dan keluarga oleng lalu kemasukan air dan akhirnya karam," katanya.

Dalam kejadian itu, sekitar 15 orang penumpang dan satu nakhoda atas nama Bandi (16) selamat, satu penumpang atas nama Nurul Komariah tenggelam.

Dari data yang dihimpun, kapal motor itu selain memuat sebanyak 16 penumpang juga membawa sebanyak tujuh unit kendaraan roda dua.

"Sementara itu, untuk speed boat yang diduga penyebab tenggelamnya KM tersebut masih dalam pengejaran pihak Polair Polda Kalbar," ujarnya.*


Baca juga: BPBD: Korban kapal tenggelam belum ditemukan tinggal satu orang

Baca juga: Basarnas identifikasi 19 korban tewas KLM Arim Jaya

Pewarta: Andilala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019