Jakarta (ANTARA) - Mantan pemain timnas Belanda Ruud Gullit menuntut kompatriotnya Virgil van Dijk untuk dapat tampil lebih baik lagi, terutama saat memperkuat timnas Belanda.

"Menurut saya ia tampil sangat baik, khususnya untuk Liverpool. Menurut saya ia adalah 'rantai yang hilang' untuk mereka," kata Gullit pada acara golf di Costa Smeralda, Italia, pada Selasa.

"Untuk timnas, menurut saya ia perlu tampil lebih baik lagi."

"Bukan hanya dia, namun juga (Matthijs) De Ligt, karena pada 14 pertandingan terakhir, kami sempat tertinggal 0-1. Jika Anda memiliki pertahanan yang baik, Anda tidak perlu kemasukan gol sepanjang waktu."

Van Dijk meraih penghargaan pribadi yang penting pada musim lalu, yakni Pemain Terbaik versi Asosiasi Pesepak bola Profesional (PFA) untuk penampilan gemilangnya bagi Si Merah, dan banyak pihak memfavoritkannya untuk memenangi Ballon d'Or 2019.

Baca juga: Van Dijk merasa Ballon d'Or harus diberikan ke Lionel Messi

Namun, Gullit mengingatkan fakta pahit bahwa sangat sulit bagi pemain bertahan untuk memenangi penghargaan tersebut. Ia mengingatkan bahwa mantan rekan setimnya di AC Milan yang merupakan salah satu bek terbaik di eranya, Franco Baresi, tidak pernah memenangi penghargaan prestisius tersebut sepanjang kariernya.

Bek terakhir yang memenanginya adalah mantan kapten Italia Fabio Cannavaro pada 2006, dan bagi Gullit penghargaan tersebut hanya dapat diraih dengan bantuan segenap tim Belanda.

"Itu harus dilakukan oleh segenap anggota tim," tutur Gullit. "Itu adalah sesuatu yang harus ia perbaiki. Bukan ia seorang diri namun segenap pertahanan, dengan segenap tim, untuk dapat menjadi pemain (peraih Ballon d'Or) itu."

"Tentu saja para pemain bertahan jarang meraihnya. Baresi semestinya bisa, namun ia tidak pernah mendapatkannya. Oleh karena itu, akan menjadi suatu dorongan besar bagi dirinya jika ia mampu memenanginya."

Baca juga: Van Dijk tidak peduli dengan cemoohan terhadap dirinya

Baca juga: Van Dijk raih penghargaan Pemain Terbaik Liga Premier Inggris 2018/19

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019