Jakarta (ANTARA) - Mantan pelatih kepala Juventus Massimiliano Allegri merasa terteror oleh padatnya dan ketatnya jadwal di planet sepak bola dunia, karena itu ia memutuskan untuk mengambil masa cuti selama setahun ke depan.

Pada musim kompetisi 2018/2019, Allegri justru mampu membawa Juventus untuk kali kedelapan meraih gelar di kompetisi Liga Italia.

Pelatih berusia 51 tahun itu sempat dikait-kaitkan bakal membesut Chelsea, menyusul kepindahan Maurizio Sarri ke Juventus.

Dan mantan pelatih AC Milan itu justru memilih jalan berbeda setelah hengkang dari Turin.

"Keputusan yang saya ambil sederhana dan mudah saja, bahwa saya tidak akan menangani klub manapun," kata Allegri dalam suatu kesempatan di Milan.

"Saya harus berhenti sejenak, karena hari ini cuaca demikian hangat. Ayo, bersiaplah untuk berlibur."

"Selama 16 tahun, saya merasa seperti berada dalam tungku yang panas."

Dalam wawancara dengan DAZN pada Mei lalu, Allegri mengatakan, "Jika saya punya kesempatan untuk memilih, saya akan memilih untuk (melatih) tim yang benar-benar saya suka."

"Jika memang ada kesempatan, maka saya siap kembali ke lapangan, hanya saja saya ingin mengambil cuti selama setahun," katanya sebagaimana dikutip dari goal.com.

Juventus mendaulat Allegri menjadi pelatih mulai Juli 2014. Pada awalnya, sejumlah fans berkeberatan atas penunjukan itu, namun ia mampu memberi sederet prestasi, yakni empat kali Coppa Italia, mampu dua kali melaju ke babak final Liga Champions.

Baca juga: Allegri merasa wariskan tim jawara untuk penggantinya
Baca juga: Juventus kalah pada laga perpisahan Allegri

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019