Konawe Utara (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman meninjau lokasi dampak banjir bandang di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara sekaligus menyerahkan bantuan 56 ton bahan pangan.

Kunjungan Menteri Andi Amran, Kamis didampingi Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, Danrem 143 Haluoleo Kol Inf Yustinus Nono Yulianto, serta anggota DPR RI Umar Arsal,

Salah satu lokasi yang dikunjungi Mentan Andi Amran adalah di tenda pengungsian warga di Desa Wanggudu Raya, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara dan di kawasan jembatan Asera.

Menteri Andi Amran mengatakan kepada para pengungsi agar tidak risau, dan Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan  56 ton bahan makanan  diangkut 15 truk yang sedang dalam  perjalan dari Kota Kendari menuju kabupaten Konawe Utara.

"Bantuan ini dari mitra dan kementerian pertanian total nilai Rp12 miliar, bantuan yang utama berupa beras. Jika sudah ada beras, maka semua pasti aman," ujar Menteri Andi Amran  sambil menyemangati warga pengungsi.

Untuk penanganan 600 hektar lahan pertanian yang terendam banjir, Mentan juga  telah membentuk tim khusus membantu warga dalam menangani permasalahan tersebut.

"Kita telah membentuk tim khusus untuk membangun sawah warga yang seluas 600 hektar dan akan memberikan bibit dan pupuk secara gratis, menyiapkan traktor, kendaraan roda dua dan  roda empat untuk membantu sektor pertanian warga yang sawahnya telah habis terendam banjir. Masyaraakt akan menerima lahan sudah jadi," tambah Andi Amran.

Kementan juga memberikan  bantuan  bagi korban  banjir di Kabupaten Konawe Utara berupa  46.000 ekor ayam, 150 ekor kambing, dan jumlahnya terus akan ditambah.

"Alhamdulillah semua para pengungsi terlihat sehat, dan yang terpenting pangannya tersedia, air bersih tersedia, dan listrik tetap menyala, semoga satu dua minggu ke depan keadaan bisa membaik," ucap Mentan Andi Amran Sulaeman.

Selepas meninjau lokasi pengungsian di Desa Wanggudu Raya, Mentan bersama rombongan kemudian menuju lokasi di jembatan Asera.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019