Mukomuko (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengajukan peremajaan atau “replanting” tanaman kelapa sawit yang tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berumur tua di daerah ini secara bertahap dalam tahun ini. “Kami ajukan peremajaan tanaman kelapa sawit tiga tahap. Tahap pertama sebesar 30 persen dari seluas 2.500 hektare, kemudian tahap kedua 30 persen dan tahap ketiga 40 persen,” kata Verifikator Peremajaan Sawit Rakyat Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Roni Linbong dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.

Pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian menargetkan peremajaan atau "replanting" tanaman kepala sawit yang tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berumur tua di lahan seluas 2.500 hektare milik petani di daerah ini.

Dinas Pertanian setempat menargetkan peremajaan tanaman kelapa sawit seluas 2.500 hektare tahun ini berdasarkan sisa proposal usulan peremajaan tanaman kelapa sawit di lahan seluas 3.000 hektare dari kelompok tani setempat.

Seluas 562 hektare lahan perkebunan kelapa sawit di antaranya telah mendapatkan program tersebut pada tahun sebelumnya, sehingga masih seluas 2.500 hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik petani yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini yang belum mendapatkan bantuan program peremajaan tanaman kelapa sawit.

Ia mengatakan instansinya saat ini sedang pengumpulan data lahan perkebunan kelapa sawit yang diusulkan mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit, setelah itu verifikasi.

Setelah persyaratan lengkap seperti surat keterangan kepemilikan tanah lahan perkebunan kelapa sawit, dilanjutkan dengan pengukuran untuk memastikan luas lahan perkebunan kelapa sawit yang diusulkan sama dengan surat keterangan kepemilikan lahan.

“Makanya kita turun untuk mengukur luas lahan perkebunan kelapa sawit yang diusulkan oleh petani setempat sama dengan luas lahan dalam surat keterangan kepemilikan lahan,” ujarnya

Ia menyatakan, instansinya sebelumnya telah mensosialisasikan program peremajaan tanaman kelapa sawit tidak produktif ini kepada sejumlah kepala desa, camat dan petani yang tersebar di daerah ini, ujarnya.

Instansinya memebrikan sosialisasi guna menanyakan kesiapan para petani di daerah ini untuk diusulkan sebagai calon penerima program peremajaan tanaman kelapa sawit.***3***

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019