Sorong (ANTARA) - Prajurit dan PNS jajaran Korem 181/PVT Sorong, Papua Barat melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2019 di lapangan Makorem, Sabtu.

Bertindak sebagai inspektur upacara Danrem 181/PVT Brigjen TNI Ignatius Yogo Triyono. Upacara dihadiri pula oleh Kasrem Kolonel Inf Hariyanto, para Kasi serta para Komandan Satuan dan Ka Balak Aju jajaran Korem 181/PVT.

Dalam amanat Danrem Brigjen TNI Ignatius Yogo Triyono mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar negara, Ideologi negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan YME buat bangsa Indonesia.

Dikatakan, walaupun sebagai komponen bangsa masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, namun perlu diakui bahwa eksistensi keindonesiaan baik sebagai bangsa maupun sebagai negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila.

Peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni bukan sesuatu yang terpisah dari momentum perumusan piagam Jakarta oleh panitia kecil tanggal 22 Juni 1945 dan pengesahan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 oleh panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945.

Tiga peristiwa penting tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan demikian, diharapkan perdebatan tentang kelahiran Pancasila sudah tidak diperlukan lagi.

Ia menyampaikan, yang diperlukan mulai saat ini adalah bagaimana semua mengamalkan Pancasila secara simultan dan terus menerus.

Oleh karna itu, kata dia, melalui peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni 2019, Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi politik dan harapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Semua harus terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia.

Mari kita bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan," ujarnya.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019