Sumenep, Madura (ANTARA News) - Cuaca buruk di perairan Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur (Jatim), menghambat pemerintah daerah (pemda) setempat menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam berupa angin kencang dan gelombang pasang yang merusak puluhan rumah dan menewaskan seorang warga di Kecamatan Kangayan, Sapaken, Raas dan Pulau Kangean. Kepala Satuan Koordinasi dan Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Kabupaten Sumenep, Moh Dahlan, mengatakan bahwa belum bisa berbuat banyak untuk mengirimkan bantuan bencana alam yang menimpa warga kepulauannya. "Selama jalur laut tidak bisa dilalui, kita tidak bisa kelokasi maupun menyalurkan bantaun kepada korban bencana alam itu," kata Dahlan, yang juga Wakil Bupati Sumenep. Ia menjelaskan, saat ini hanya bisa melakukan koordinasi dengan satkorlak yang ada dikecamatan setempat. Sedangkan untuk melakukan pendataan secara pasti, baik berupa kerugian maupun penyaluran bantuan tetap harus menunggu cuaca laut tenang. "Kalau cuaca sudah bagus dan wilayah perairan Sumenep bisa dilalui dengan pelayaran, kami pasti menyalurkan bantuan," kata Dahlan berjanji. Sejak sepekan terakhir gelombang pasang dan angin kencang melanda wilayah kepulauan Sumenep. Di Pulau Salarangan yang mempunyai luas wilayah 0.070162 km2 di Desa Paliat, Kecamatan Sapeken terdepat delapan rumah yang rusak parah setelah dihantam gelombang pasang dan angin kencang. Menurut Anggota DPRD Sumenep, Badrul Aini, di Pulau Mamburit yang mempunyai luas wilayah 0.255747 km2 masuk Desa Kalisangka, Kecamatan Arjasa, terdapat empat rumah warga yang hancur. Sementara itu, Edi Atun (45) warga Dusun Setongkol, Desa Daandung, Kecamatan Kangayan, Sumenep dinyatakan tewas akibat tertimpa reruntuhan rumahnya saat diterjang angin kencang dan gelombang pasang yang diiringi hujan deras, Sabtu (29/12). Puluhan pohon juga roboh dan sekitar 10 rumah warga lainnya juga mengalami kerusakan. Hal serupa dialami Sahrawi (57), warga Majenangger, Jelong, Kecamatan Arjasa, rumahnya juga roboh disapu angin kencang. Bencana gelombang pasang merusak hampir 100-an perahu milik nelayan wilayah perairan Arjasa dan sebagian dinyatakan hilang. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007