Ambon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku menyatakan, lima warga desa Piliana, Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah, yang meninggal pada awal Mei 2019 karena pola hidup masyarakat setempat yang kurang terjamin kesehatannya.

"Jadi berdasarkan laporan dari Dinkes kabupaten Maluku Tengah meninggalnya lima warga desa Piliana itu bukan karena gizi buruk. Namun, pola hidup yang tidak terjamin dari faktor kesehatan," kata Kepala Dinkes Maluku, Meikyal Pontoh, di Ambon, Selasa.

Lima warga yang meninggal terdiri dari fetus atau janin yang belum sempat dilahirkan, dua orang di bawah dua tahun, satu orang tujuh tahun dan seorang lansia (70-an).

Dinkes Maluku Tengah melaporkan berdasarkan hasil pemeriksaan anak usia tujuh tahun menderita infeksi telinga, dua balita lain mengalami moniliasis atau jamuran di sekitar mulut, janin yang meninggal di dalam perut sebelum sempat dilahirkan serta seorang lansia.

Kalau jamur berarti kebersihannya kurang. Di sana masyarakat belum sepenuhnya sadar akan kebersihan.

"Sebenarnya Dinkes kabupaten Maluku Tengah sudah sering kali melakukan pelayanan kesehatan kepada warga desa Piliana seperti pengobatan, pemberian makanan tambahan dan lain sebagainya. Bahkan jika ada kasus penyakit, akan segera ditangani untuk pemulihan. Tetapi penyakit bisa kembali kambuh jika masyarakat belum memahami pentingnya kesehatan," ujar Meikyal.

Dia mengatakan, warga yang meninggal itu memiliki rumah dengan dinding bambu dan tidak berlantai sehingga kurang terjamin kesehatannya. "Warga yang sakit ditangani Puskemas maupun Pondok Bersalin (Polindes) setelah kembali ke rumah dengan tidak terjamin kesehatan, maka dipastikan sakit kembali dan akhirnya meninggal," kata Meikyal.

Di desa Peliana ada dua tenaga kesehatan dan satu petugas Polindes. "Saya mengimbau Pemkab Maluku Tengah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis hendaknya memperhatikan kondisi rumah warga di desa Peliana yang kurang layak dari standar kesehatan sehingga sering terjadi kasus penyakit yang berakibat kematian," kata Meikyal.*


Baca juga: Tujuh warga Sangihe meninggal karena rabies
 
 

Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019